Mohon tunggu...
Komunitas Ciliwung Condet
Komunitas Ciliwung Condet Mohon Tunggu... -

Jl. Munggang No.6 Condet Balekambang Kramat Jati- Jakarta Timur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ciliwungku Hari Ini

30 Juli 2012   06:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:27 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13436291781556375950

[caption id="attachment_197134" align="alignnone" width="456" caption="Sampah dari Kali Induk yang setiap hari bermuara ke Sungai Ciliwung Cililitan. ( Fotografer : Alan Agus Jaelani 9 Juli 2012) Kali Induk merupakan aliran sungai kecil yang berhulu di Pasar Rebo, Pasar Induk Kramat Jati, dan daerah Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo."][/caption] (Oleh : Nur FaizahRasyid Sekolah Alam Ciliwung ) Hari minggu yang cerah di akhir bulan Juli yang ceria. Sorak sorai kemeriahan menggaung dari Sabang sampai Merauke. Tak terkecuali di Jakarta. Ramainya takbir yang penuh haru berbaur dengan bisingnya pasar kaget yang tumpah ruah di setiap sudut Kota Jakarta. Riuhnya Jakarta yang sibuk pun menutupi suara tangis lirih di ujung jalan.. Bukan tangis bahagia menyambut Ramadhan. Ini tangisan kepedihan, rintihan patah hati yang begitu lirih hingga tak sampai menggetarkan gendang telinga. Yang menangis adalah Ciliwungku. Ciliwungku yang sedang sakit. Raga dan jiwa nya terluka.. Raganya terluka oleh limbah yang membuatnya menghitam. Terluka oleh sampah yang menggenang di permukaan nya.. Terluka oleh kerakusan para pengusaha yaang memperkosanya sedemikian rupa. Terluka oleh petinggi negara yang menjadikannya kambing hitam proyek-proyek yang menggembungkan kantong mereka! Ia merintih pilu menyenandungkan kenangan masa lalu. Kala keanggunannya membuatnya seperti seorang ratu.. Kenangan kala kegagahannya bagai prajurit yang menang dalam perang! Namun kini jiwanya terguncang, ia sedang patah hati. Di tatapnya manusia-manusia yang dicintainya satu-persatu hilir mudik di sisinya tanpa menghiraukan keberadaannya. Tak jarang mereka memandang jijik ke arahnya! Memandang Ciliwungku dengan enggan! Hey, manusia-manusia sombong! Tak sadarkah kamu, kalau kamu yang melukaiku? Tak sadar bahkan dalam kesakitanku kamu masih membutuhkanku! Teriakan Ciliwungku yang malang tak ditanggapi. Ciliwungku terluka. Ia merintih sendiri dalam duka.. Diujung matanya menangkap bayangan matahari yang mulai meredup. Dihatinya tersisip harapan kecil yang mulai bertunas, kala ia melihat kami berkumpul disisinya untuk mengobati luka hatinya. Ia sadar, ia tak sendiri. Ada kami, segelintir orang yang tetap mencintainya. Ya, ia belum mau mati, ia akan bertahan.. Ooh Ciliwungku.. Ia memang tak secantik dulu.. Keriput-keriput tua sudah mulai mengganggu keelokkannya.. Namun kami masih mencintainya. Kami masih mencintai Ciliwungku yang cantik.. -faizah, 29072012. 22:38wib- [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Generasi Muda Menatap Nasib Sungai Mereka Sepertinya Negara Tidak Hadir serta Melakukan Pembiaran Pengrusakan Sungai masa Depan Mereka Limbah Industri hitam terekam Minggu 29 Juli 2012 Pukul 13.00 di Ciliwung Condet , hal ini berlangsung sudah dalam 2 bulan ini setiap 2 hari sekali. Diduga sumber buangan limbah pabrik dari daerah Cimnaggis dan Cipayung Depok."][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Sampah Kali Induk yang bermuara di Muara Ciliwung Cililitan 29 Juli 2012. Berdasarkan informasi warga diduga adalah buangan dari Pasar Induk Kramat Jati, dan hal ini berlangsung setiap hari bercampur limbah cair industri yang berwarna Hitam Pekat. "][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun