Wilayah Indonesia memang sangat luas dan terkandung sumber daya alam dan potensi enegi yang berlimpah, baik di dalam tanah atau di permukaan tanah. Beberapa di antaranya dapat dikembangkan menjadi energi alternative atau energi terbarukan contohnya energi matahari, air, angin dan sampah sebagai pengganti ataualternative lain dari bahan bakar minyak yang setiap tahun terus menurun dan menyusut persediaanya.
Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, air dan sampah. Namun penggunaan energi terbarukan di Indonesia masih sangat rendah sehingga diperlukan peningkatan dalam kegiatan studi dan penelitian yang berkaitan dengan semua jenis sumber daya energi terbarukan secara menyeluruh.
Penelitian bisa dimulai dengan upaya perumusan standar rekayasa system konversi energi yang sesuai dengan Indonesia, pembuatan prototype yang sesuai dengan spesifikasi dasar dan standar rekayasanya, perbaikan penyedian energi listrik, dan pengumpulan pendapat dan tanggapan masyarakat tentang pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan. Pengembangan energi terbarukan perlu dilakukan supaya bisa mengatasi persoalan sumber energi fosil yang setiap hari kian menipis.
Potensi energi terbarukan di Indonesia memang bermacam-macam contohnya matahari, air, angin dan sampah akan tetapi kendala muncul dari pemanfaatanya. Penyebabnya diantaranya adalah sumber daya manusia yang kurang ahli, teknologi, dan terdapat kesenjangan geografis lokasi-lokasi pasokan energi dan permintaan.
Bicara soal teknologi untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia memiliki beberapa kendala di antaranya rekayasa dan teknologi pembuatan sebagian besar komponen utamanya belum bisa didapat di Indonesia jadi harusimport dari luar negeri, maka dari itu kita harus mengoptimalkan teknologi yang kita gunakan untuk mendapatkan sumber energy yang maksimal pula.
Energi adalah modal dasar dalam melakukan pembangunan nasional. Ketersediaan sumber energi mutlak untuk menjalankan berbagai aktivitas dalam kehidupan kita. Menurut beberapa ahli berpendapat bahwa dengan pola konsumsi seperti sekarang, maka dalam waktu 50 tahun cadangan bahan bakar fosil akan habis, ini bisa dilihat dari naiknya harga minyak di dalam negeri dan tidak stabilnya harga minyak di pasar internasional.
Jika dikaitkan dengan penggunan sumber energi fosil sebagai bahan bakar sistem pembangkit listrik, maka kebisaan tersebut akan meningkatkan pula biaya oprasional pembangkit yang berpengaruh langsung terhadap biaya produksi listriknya yang berimbas langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, maka dari itu kita memerlukan mengunakan energi dari sumber energi terbarukan agar bisa menghemat penggunaan bahan bakar fosil yang sekarang kita gunkan ini. Menurut kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) energi terbarukan di Indonesia setidaknya mampu berkontribusi sebanyak 23 persen darri kebutuhan energi nasional pada tahun 2025 kemudian dapat meningkat lagi menjadi 31 persen pada tahun 2050.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah masyarakat memiliki pengetahuan dan kesadaran pelestarian lingkungan hidup ? jawabannya adalah “ya”. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan hidup menunjukan sambutan yang sangat baik. Masyarakat makin peduli mulai dari sekedar menjaga kebersihan lingkungan, mengontrol limbah buangan dan sisa produksi.
Banyak pembangunan proyek fisik yang memperhatikan faktor pelestarian lingkungan hidup, sehingga perusahan atau perorangan yang merugikan sekitar dapat diminimalisir atau dihindari. Pemanfaatan sumber daya energi terbarukan sebagai bahan baku produksi energi listrik mempunyai kelebihan antara lain relative mudah didapat, dapat diperoleh dengan gratis,biaya operasional sangat murah, tidak mengenal problem limbah, proses produksinya tidak menyebabkan kerusakan bumi, dan yang paling penting adalah energi terbarukan tersedia secara terus menerus.
Jadi, dapat saya simpulkan memang selama ini pemakaian energi bahan bakar fosil di Indonesia lebih dominan jika dibandingkan dengan penggunaan energi terbarukan dan nilai sumber daya energi terbarukan sampai saat ini memang belum bisa menggantikan kedudukan sumber daya energi fosil sebagai bahan baku pembangkit listrik. Sebagai contoh penggunaan kendaraan bermotor dan peralatan rumah tangga semua menggunakan bahan bakar fosil. Kondisi ini sangat menghawatirkan karena sumber energi fosil ketersediannya makin tahun makin menyusut.
Oleh karena itu, mulai dari sekarang kita tidak boleh tergantung dengan bahan bakar fosil yang tidak bisa di perbaharui. Indonesia masih banyak memiliki energi alternative lain yang melimpah dan siap untuk di potensial untuk di kembangkan. Potensi sumber daya energi terbarukan seperti matahari, angin, air dan sampah secara prinsip memang tersedia secara terus menerus di alam. Namun pada dasarnya potensi yang kita dapat manfaatkan adalah terbatas.
Tidak di setiap daerah dan setiap waktu matahari bersinar cerah, air mengalir deras dan angin bertiup dengan. Namun dengan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten di bidangnya, teknologi yang mendukung untuk penyerapan energi dapat dipastikan energi terbarukan mampu membantu menghemat bahan bakar minyak atau fosil yang nantinya bisa membantu ekonomi Indonesia kedepannya.
Meta Murniati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H