Ditulis oleh Fr.Ryan Arnold
-Special Valentine's Day
Teruntuk cinta...
Yang datang dari masa silam hingga
diwaktu kini.
Masih Tentang cinta yang ruwet
Yang datang dari tatapan api
lalu...
membakar luluh hati ini
hingga...
"Aku Jatuh cinta karenamu".
Bila tentang cinta
pastilah itu tentangmu.
Yang datang dari kebisuan yang terdalam
lalu...
menggetarkan atma yang dulu diam tak bersuara.
Kita pernah memilin benang-benang asmara yang kusut,
perlahan kita jadikannya pasti.
Aku menganyamnya menjadi bunga tuk kusematkan di telingamu
nan anggun.
....
Hingga suatu masa penuh letih,
relungku berisak penuh rintih
pada cinta yang dulunya suci berubah menjadi perih.
Kau beri Luka yang teramat menganga lalu nanar.
...
Bahagia yang dulu kupinta pada sang Ilahi,
sekejap berubah menjadi kecewa yang terlalu,
Amarah kian membakar habis kepalaku,
lantaran..
kecewa yang datang bertalu tanpa malu.
....
Inginku menyusun cacian untuknya
namun,tak pandai bibirku merangkai kata kotor
kubiarkan saja...
airmataku bersenandung bebas lalu menjuntai
disekujur pipiku yang dulunya tergurat tawa bahagia.
...
Kau beriku luka dan
kau beri nama noda suci yang mengatasnamakan cinta
akhh...cinta
setega inikah kau?
...
Pelupuk mataku kian lebam
dihantui cerita singkat kelam
hingga malam rembulan mengadu penuh sesal.
...
Cinta...
Dan tentangmu adalah kenangan yang
kini mengenang.
Tak jua...
kujumpai cinta yang Ilahi
selain cinta yang selalu ternodai luka nanar.
...
Cinta...
kita pernah bertemu di sendu malam
hingga kita saling menitip salam
mengecup akrab kenangan kelam.
....
Hingga
di suatu waktu..
cinta datang lagi...
sudah tak kupedulikan lagi tentangnya
tapi hadirnya mengusik.
suaranya kian parau,menangisi cinta yang pelik.
Kau tau cinta?
bunga yang sempat kuanyam dan kusematkan untukmu
masih tersimpan di saku bajuku.
maukah kusematkan lagi?
sebagai kadoku dihari ini
untukmu cinta yang penuh derita,
yang hilang di kesunyian lalu datang tanpa salam.
...
Kutitip bunga ini
di sekujur tubuhmu,dengan
kelopak yang kian gersang
lantaran mataku tak sanggup mengembuninya
dan senyumku tak lagi memberi kehangatan,cintaku.
cinta..
kan terus kugurat senyummu
di jingga senja
bersama segala gundah merintih.
Cinta...
semoga kita bertemu lagi dengan kisah yang berbeda
bolehkah cinta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H