Mohon tunggu...
RAWA INGGRIS MATEMATIKA
RAWA INGGRIS MATEMATIKA Mohon Tunggu... Guru - LEARN TO BE SMART

Sharing is Caring

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inspirasi Indonesia, Guru Pedalaman dari Kampung Pagai; Maria Regelinda Ikun

30 Mei 2020   11:51 Diperbarui: 30 Mei 2020   11:46 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inspirasi Indonesia dari Pagai, Guru Pedalaman Maria Regelinda Ikun.


Melakukan rutinitas pekerjaaan terkadang menimbulkan rasa jenuh apabila sudah tumbuh rasa jenuh maka hasrat untuk mengerjakan tugas akan mulai redup, lantas apakah kita harus membiarkan rasa jenuh terus timbul ? Apalagi di daerah pedalaman yang penuh dengan tantangan jauh dari orang tua dan semua orang yang disayangi, tanpa jaringan hanya mendengar kabar dari orang-orang yang disayangi pun butuh waktu berminggu-minggu untuk menngabarkan orang-orang yang disayangi kalau kita baik-baik saja.

melepaskan kenyamanan dan terus melangkah maju demi sebuah cita-cita. Menghirup udara yang sama di tempat yang berbeda begitu menyayat perasaan. Apakah ini sebuah perjalanan mencari jati diri ? Tidak ! Bekerja dengan hati tanpa memikirkan resiko demi membebaskan tunas-tunas suci dari gengaman buta huruf, di jalani dengan rasa syukur karena dengan Tuhan semua pasti lancar jika itu mulia.

Akhirnya bukan dunia yang terlalu keras tapi cara menghadapi kita yang kurang berkelas. Sekilas  inspirasi Maria Regelinda Ikun, S.Pd anak NTT untuk Papua.Dari kota sejuta rawa yang jauh di rantauan sana di sudut indonesia yang belum terjamah baik oleh pendidikan yang mana ketika pandemi virus corona merajalela dan kita dilarang untuk bertemu anak-anak didik dan ketika semua orang belajar online dan kami bingung harus mulai dari mana karena terbatas oleh jaringan internet dan fasilitas pendidikan yang kurang dan  ketika masyarakat dan anak didik ketakutan dan semua masuk hutan sehingga mereka susah di temui disaat itulah betapa beratnya mengejar ketertinggalan pendidikan yang ada demikian kata Ibu Relly ketika ditanya terkait proses belajar selama ini.

Namun Ibu Guru yang berambut ombak ini tidak putus asa dan terus berjuang demi anak-anak yang dititipakn Tuhan untuk di didik. Kata Ibu guru lulusan malang ini bahwa Pemerintah harus lebih fokus untuk memperhatikan pendidikan papua, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus turun dan menyaksikan langsung kondisi lapangan.Sejauh yang saya amati, pendidikan di papua masih tertinggal jauh.

Sejauh yang mereka lakukan adalah mengajar dan juga membenahi lingkungan sekolah di sisi lain memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan terhadap anak.

Mimpi Ibu Guru lulusan PGSD dari salah satu perguruan tinggi terbaik di Malang adalah memiliki taman baca di Kampung Pagai sehingga anak-anak dapat mengunakan waktu luangnnya demi memperluas wawasan dengan membaca karena membaca adalah jendela dunia.

Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, Demi tercapainya cita-cita dimaksud. Bagi Ibu Relly semua orang bisa mengajar namun untuk mendidik tidak semua orang bisa. Karena di Papua mengajar harus mengunakan Hati. Sebagai seorang guru PGSD mengerti betul kondisi anak-anak Pagai.

Semoga dengan adanya program Program Bupati Mappi yang sangat baik ini dapat memberikan suasana baru untuk pendidikan Mappi.

Ibu Guru yang berparas cantik dan mau tinggal di kampung bersama teman-temannya terus melakukan melakukan pendekatan agar anak-anak tidak lupa dengan materi di sekolah di tengah pandemi COVID 19.

Namun ketika di tanya soalnya Orang tua, beliau mengatakan bahwa rasa rindu untuk kedua orang tua tak akan habis-habisnya,  sekalipun jarak memisahkan namun upaya untuk mewujudkan cita-cita mereka menjadi orang yang bernilai bagi semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun