Kami berdua tidak rela melihat anak-anak mereka kemudian hari mereka ini menjadi tidak tau apa-apa nantinya. sekilas cerita yang disampaikan oleh kedua Guru ini tentang sekolah tempat mereka mengabdi. Dengan keadaan fasilitas sekolah yang serba keterbatasan kedua guru ini tetap semangat dan sabar dalam menjalankan tugas mulia ini sebagai Guru Penggerak Daerah Terpencil. Â Kampung Masin ini adalah Daerah yang memang bagian dari Distrik Obaa, namun susah dijangkau karena transportasinya yang hanya melalui sungai. namun tidak mengurangi semanggat dan dedikasi mereka untuk terus mengabdi demi memajuan pendidikan di tanah Papua khusunya di Kabupaten Mappi.
Kampung ini juga konon katanya merupakan sebuah kampung  tempat persinggahan Presiden Soekarno dalam menghadapi masa-masa pembuangan ke Kabupaten Bovendigul saat itu dan juga tempat saat mancing mania melakukan suting di muara Masin. Sehingga itu menambah semangat Nasional mereka berdua untuk selalu semangat dalam mengabdi di kampung Masin tempat tugas mereka.
Menghadapi masyarakat yang ramah dan peduli terhadap pendidikan serta sangat peduli terhadap guru dan memliki keinginan besar untuk merubah anak-anak mereka, menjadi semanggat tersendiri bagi kedua orang guru ini untuk terus tinggal dan menjadi panutan anak-anak Bangsa disudut Negeri Indonesia. Kampung Masin yang merupakan hasil pemekaran dari kampung Gauda  ini memiliki potensi yang sangat besar baik itu hasil alam (Gaharu), Ikan Arwana  maupun anak-anak usia sekolah yang sangat banyak.
Dan semoga dengan program Presiden kita Jokowi yang dimana dalam periode keduanya ini salah satu programnya adalah lebih fokus pada sumber daya manusia maka bisa membawa Papua keluar dari keterpurukan pendidikan terlebih di kampung-kampung pedalaman Papua. Salam GPDT (Kanis dan DKK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H