Mohon tunggu...
Komunikasi Metro
Komunikasi Metro Mohon Tunggu... -

Seorang lulusan sekolah menengah atas di surakarta, S1 sebuah perguruan tinggi negeri di Semarang dan dropout dari S2 perguruan tinggi negeri di Jogja, bukan anggota LSM, bukan aktifis HAM, bukan pengamat khusus, bukan pula politisi, bukan PNS dan masih berusaha memaksimalkan potensi diri... hanya ingin menulis rasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

OPOSISI = YANG PENTING BEDA

3 April 2012   16:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:04 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah apakah saya salah dalam menilai oposisi di  bangsa ini atau memang seperti itu kenyataannya. Dalam pandangan saya, apapun kebijakan Pemerintah selalu salah dimata oposisi (pihak yang tidak ikut dalam pemerintahan).

Beberapa contoh kasus yang saya lihat selama ini sebagai contoh :

1. Kenaikan harga BBM,

Masih sangat jelas di ingatan saya beberapa media massa yang online maupun cetak memberitakan beberapa partai/tokoh partai mendorong pemerintah untuk menaikkan harga BBM untuk stabilitas Ekonomi nasional, tapi pemerintah tidak bergeming, mereka tidak menaikkan harga BBM. Setelah melihat kondisi memang mengharuskan untuk menaikkan BBM (kondisi versi pemerintah) oposan ini ramai-ramai menolaknya.

2. Pengetatatan Remisi untuk Koruptor.

Dengan sangat lantang para politikus itu menyerukan gerakan anti korupsi, dan menganggap korupsi sebagai extra ordinary crime atau kejahatan luar biasa, tetapi ketika Kementrian Hukum dan HAM melakukan pengetatan remisi, mereka buru buru menyerang dengan alasan HAM dan tetek bengek lainnya.

3. Kebijakan Peningkatan kemampuan Militer

Inipun sempat mendapat perlawanan dari para oposan, sementara di sisi lain mereka marah-marah ketika kedaulatan dilecehkan negara lain.

4. Semua pidato Presiden dilihat sebagai suatu yang negatif.

Semua apa yang diutarakan oleh presiden selalu mendapatkan tanggapan negatif, dan bahkan dipotong bagian yang tidak tepat sehingga esensi pidato tidak bisa diterima secara lengkap oleh masyarakat.

5. Masih banyak hal lain lagi silahkan anda cermati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun