Mohon tunggu...
Feb Widya
Feb Widya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nah, Ini Kriteria Penting Jadi Pemimpin

7 Maret 2018   19:20 Diperbarui: 7 Maret 2018   19:59 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: mazmuiz.blogspot.com

Seorang motivator sekaligus pembicara asal Amerika Serikat, Jhon C. Maxwell pernah mengatakan, "A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way. Seorang pemimpin adalah orang yang tahu jalan, melalui jalan tersebut, dan menunjukkan jalan tersebut pada orang lain,". Tidaklah mudah menjadi seorang pemimpin. Ia harus memiliki pengetahuan yang luas diberbagai bidang, berpengalaman dalam bidang tersebut, kemudian dengan santun dan apik mampu mengajarkannya pada orang-orang yang dipimpinnya.

Sejak dahulu hingga sekarang, pembahasan mengenai pemimpin dan ruanglingkupnya tak pernah ada habisnya. Mulai dari menjadi pemimpin bagi diri senidri hingga pemimpin sebuah negara. Disetiap masa, selalu ada pandangan mengenai hakikat pemimpin yang ideal. Di Indonesia, berbicara mengenai pemimpin secara makro berarti membahas tentang figur yang harus mampu mengayomi masyarakat multikultur dan agamis. Mengapa demikian?

Pertama, fakta berbicara bahwa masyarakat di negeri ini begitu beragam dalam hal latarbelakang adat, budaya, dan bahasa. Kondisi geografis yang berupa kepulauan menyebabkan masyarakatnya masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Menghadapi hal ini tentu dibutuhkan pemimpin yang mampu merangkul semuanya, tidak boleh ada sekelompok masyarakat yang terdiskriminasi karena status minoritasnya. Lebih tak mudah lagi, ketika yang saling berbeda itu harus diajak dengan santun untuk mencintai tanah airnya, menanamkan nilai bahwa semua tanah air yang satu, tanah air Indonesia. Kedua, tak dapat dipungkiri bahwa warga negara Indonesia merupakan warga beragama dengan mayoritas sebagai muslim. Adapula beberapa agama lain yang diakui, yakni Hindu, Budha, Kristen Protestan, Katolik, dan Konghucu. Bahkan amanah pancasila yang menjadi dasar bangsa ini, sila pertamanya mengamanahkan KeTuhanan Yang Maha Esa. Maka dari itu, idealnya seorang pemimpin negeri ini juga harus memiliki sisi religiusitas. Mengetahui pemahaman tentang keagamaan, menjalankannya secara baik, kemudian mampu mensyiarkan kepada masyarakat luas. Berdasarkan dua fakta ini, maka dapat dikatakan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki sifat nasionalis dan agamis. Tentu untuk mendapatkannya secara sempurna tidaklah mudah. Namun ikhtiar menuju kesana, tampaknya dapat kita lakukan. Di negeri ini begitu banyak tokoh yang mendekati dua kriteria tersebut. Walau terkadang mereka enggan untuk menjadi pemimpin negara. Maka harapannya tentu yang terbaik yakni sosok dengan kapabilitas mumpuni, dalam artian nasionalis dan agamis mau mengemban amanah untuk memimpin negeri. Menunjukkan jalan bagi masyarakat agar tercapai Indonesia yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.

Tanpa bermaksud menghilangkan tokoh hebat yang lain, ada salahsatu tokoh negeri ini yang dapat diharapkan mampu mengemban terwujudnya negara yang sejahtera dan di ridhoi oleh Allah SWT. Sosok tersebut adalah TGB Zainul Majdi. Saat ini beliau adalah ulama sekaligus umara (pemimpin) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk menjawab tantangan harus nasionalis, TGB mampu memenuhinya. Tercermin dari setiap motivasi yang disampaikannya pada masyarakat untuk selalu mempererat persatuan dan meningkatkan kadar hubbul wathan. Selanjutnya kriteria agamis, sesuai gelarnya Tuan Guru Bajang atau Tuan Guru Muda merupakan hal yang menjadi jaminan bahwa sosok ini merupakan orang yang agamis. Memiliki pengetahuan mendalam dibidang agama, menjalaninya dengan baik, kemudian mampu mentransferkan kepada masyarakat yang dipimpinnya. Apa buktinya? Beliau adalah hafidz Qur'an yang mampu mewujudkan perekonomian syariah dan wisata halal di Nusa Tenggara Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun