Mohon tunggu...
Siti Maryam
Siti Maryam Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Mempelajari Falah

26 Februari 2017   15:45 Diperbarui: 26 Februari 2017   15:48 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Unsur falah dalam ekonomi islam

Pengertian falah

Falah berasal dari bahasa arab yaitu kata kerja aflaha-yuflihu yang berarti kesuksesan, kemuliaan dan kemenengan. Falah  dalam pngertian literal adalah kemuliaan dan kemengan dalam hidup. Maksudnya disini adalah kita meraih kemenangan dan kemuliaan dalam hidup. Kata falah ini diambil dari al-Quran,[1] yang sering kali diartikan sebagai keberuntungan dalam jangka panjang, baik dunia dan akhirat, sehingga tidak memandang aspek material namun justru lebih ditekankan pada aspek spiritual. Dalam kontek dunia falah merupakan konsep multi dimensi. Ia memiliki implikasi pada aspek perilaku individualmaupun prilaku kolektif.

Untuk kehidupan dunia falah memiliki tiga pengertian yaitu kelangsungan hidup, kebebasan berkeinginan, serta kekuatan dan kehormatan.  Kelangsungan hidup didunia yaitu manusia bisa melakukan aktifitas dan kegiatan lain bisa berlangsung di dunia, kebebassan berkeinginan yaitu manusia bisa bebas menginginkan apapun asalkan itu bis mencapai kebagiaan baik itu kebahagiaan dunia maupun kebahagiaan akhirat, kekuatan dan kehormatan manusia bisa memiliki kehormatan tergantung sama tingkah laku selama iya hidup di akhirat. 

Sedangkan untuk kehidupan akhirat, falah mencakup pengertian kelangsungan hidup yang abadi., kesejahteraan abadi, kemuliaan abaadi dan pengetahuan abadi. Kelangsungan hidup yang abadi yang di maksud di sini adalah manusia akan hidup di akhirat selama lamanya, yaitu manusia akan mempertangung jawabkan apa yangtelah dilakukan didunia, di kehidupan akhirat manusia tidak akan mengalami kematian seperti apa yang sudah terjadi di dunia akan tetapi manusia akan abadi selamanya di akhirat. 

Kesejahteraan yang abadi maksudnya adalah manusia akan mengalami kesejahteraan yang abadi di akhirat nanti apabila tingkah dan amalnya baik selama masih ada di dunia. Kemuliaan dan pengetahuan abadi maksudnya adalah manusia akan mengalmi kemuliaan yang abadi jika manusia itu sendiri mmemenuhi apa yang bisa membuat manusia mulia di akhiratseelam ia hidup di dunia.

Unsur falah
Aspek mikro
Aspek makro
Kelansungan hidup
Kelansungan hidup biologis: kesehatan kebebasan keturunan, dan sebagainya
Keseimbangan ekologi dan lingkungan

Kelansungan hidup ekonomil: kepemilikan faktor produksi

  • Pengelolaan sumber daya alam
  • Penyediaan kesempatan berusaha untuk semua penduduk


Kelangsungan hidup sosial: persaudaraan dan harmoni hubungansosial
Kebersamaan sosial, ketiadaan konflik antar kelompok

Kelangsungan hidup politik:kebebasan dalam partisipasi politik
Jati diri dan kemandirian
Kebebasan berkeinginan
Terbebas kemiskinan
Penyediaan sumber daya untuk seluruh penduduk

Kemandirian hidup
Penyediaan sumber daya untuk generasi yang akan datang
Kekuatan dan harga diri
Harga diri
Kekuatan ekonomi dan kebebasa dari utang

Kemerdekaan, perlindungan terhadap hidup dan kehormatan
Kekuatan militer[2]

Akhirat merupakan kehidupan  yang diyakini nyata-nyata ada dan akan terjadi. Kehidupan dunia akan berakhir dengan kematian dan kemusnahan. Sedangkan kehidupan akhirat akan kekal dan abadi. Kehidupan dunia merupakan ladang atau tempat yang akan dijadikan jalan menuju akhirat. Maka dari itu akhirat lebih diutamakan pada manusia dihadapkan pada dua pilihan yaitu antara kebahagiaan dunia atau kebahagiaan akhirat. 

Jika kita memilih kebahagiaan dunia tanpa emikir kbahagiaan akhirat maka kita akan terjerumus pada kebahagiaan dunia dan kita tidak akan mendapat kebahgiaan akhirat, akan tetapi jika kita menyeimbangi dan memikirkan kebahagiaan dunia maupun kebahgiaan akhirat insaallahkita akan mendapat kebahagiaan itu dengan imbang.

            Kesejahteraan menurut ajaran islam mencakup dua pengertia yaitu:

  • Kesejahteraan holistik dan seimbang, yaitu kecukupan materi yang didukung terpenuhinya kebutuhan spiritual serta mencakup individu dan sosial. Manusia terdiri dari unsur fisik dan jiwa, maka dari itu manusia harus memenuhi kebutuhannya secara seimbang. Misalnya kebutuhan fisik yaitu kita harus mengatur pola makan dan olahraga agar fisik kita bisa sehat. Sedangkan kebutuhan jiwa adalah dengan adanya hiburan sehingga jiwa kita tidak merasa tertekan dengankesibukkan kita sehari- hari. Jangan lupa manusia juga memiliki dimensial individual dan juga sosial, manusia akan merasa bahagia jika terdapat keseimbangan antara dirinya sendiridengan lingkungannya.
  •  Kesejahteraan di dunia dan di akhirat, karena manusia tidak hanya hidup di alam dunia saja akan tetapi manusia akan mengalami kematian dan kemusnahan sehingga manusia akan hidup di alam akhirat. Kecukupan materi di dunia di tujukan untuk kebutahan akhirat karna akkhirat bersifat abadi maka lebih di utamakan dibandingkan kehidupan dunia maka dari itu kebutuhan akhirat lebih di utamakan dari pada kehidupan dunia.
  • Mashlahah sebagai tujuan antara untuk mencapai falah

Menurutash-shatibi mashlahah dasar bagi kehidupan manusia terdiri dari lima hal, yaitu: agama (dien), jiwa (nafs), intelektual (aql), keluarga Dan keturunan (nash), dan material (wealt).

    • Permasalahan dalam mencapai falah
    • Dalam kehidupan seringkali manusia mengalami permasalahandalam mencapai falah . permasalahan lain yang kerap terjadi saat ini adalah kurangnya sumber daya alam di bandingkan kebutuhan manusia dalam rangka mencapai falah. Kekurangan sumber daya inilah yang sering kali disebut dalam konomi dengan “kelangkaan”.
    • Kelangkaan ini sebenarnya hanyalah kelangkaan relatif, yaitu kelangkaan yang terjadi dalam jangka pendek atau dalam area tertentusaja. Kelangkaan relatif terjadi disebabkan oleh tiga pokok, yaitu:
    • Ketidakmerataan distribusi sumber daya
    • Distribusi sumber daya yang tidak merata antar individu atau wilayah merupakan salah satu penyebab kelangkaan relatif. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia.
    • Keterbatasan manusia
    • Manusia diciptakan oleh Allah sebagai ciptaan yang paling sempurna, dengan di bekali nafsu, naluri, akal dan hati. Akan tetapi sering kali manusia memiliki keterbatasan dalam menggunakan kemampuan yang di milikisehingga tidak mampu memanfaatkan sumber daya secara optimal. Misalnya, keterbatasan ilmu dan teknologi yang di kuasai manusia menyebabkan mereka hanya mampu mengolah sebagian kecil dari kekayaan alam atau mengolahnya secara tidak optimal sehingga tidak cukup memberikan kesejahteraan.
    • Konflik antar tujuan hidup
    • Dimugkinkannya terjadi konflik antar tujuan hidup hidup seseorang, atau benturan kebutuhan antar individu misalnya kebutuhan dalam jangka waktu pendek/ kebahagiaan dunia dengan kebutuhan jangka panjang/ kebahagiaan akhirat. Adakalanya kebahagiaan akhirat bisa di raih dengan mengorbankan kebahagiaan duniawi, misalnya kita memberikan uang padaorang yanng lagi susah padahal kita sendiri sangat membutuhkan uang itu untuk memenuhi kebutuhan kita. Kebahagiaan dunia bisa diraih dengan mudah akan tetapi ada juga kebahagiaan dunia yang harus mengorbankan kebahagiaan akhirat, misalnya kita menggunakan hak seseorang tanpa izin terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan dunia, memeng benar kita akan bahagia di kehidupan dunia akan, tetapi apa iya kita akan bahagia juga dikehidupan akhirat? Kita akan bahagia di dunia maupun di akhirat asalkan kita memenuhi kebutuhan baik di kehidupan dunia maupun di kehidupan akirat dengan seimbang.
    •       Kenapa kita haru memplajari ilmu ekonmi? Karna ilmu peran ilmu ekonomi sesungguhnya adalah mengatasi masalah kelangkaan relatif untuk menapai falah. Yang diukur dengan mashlahah. Kelangkaan bukan terjadi dengan sendirinya namun kelangkaan bisa terjadi akibat ulah manusia itu sendiri. Misalnya tidak jarang kan kita membutuhkan kayu untuk keperluan hidup, akan tetapi apabila kita Cuma bisa menebang kayu tetapi kita tidak mau untuk menanami pohon kembali maka yang akan terjaddi adalah kelangkaan pada kayu itu sendiri. Nah disini sudah jelas siapa yang membuat kelangkaan pada kayu itu.
    • Daftar pustaka
  • http://shariaeconomics.wordpress.com/2011/02/21/58/
  • (http://serbadatips.blogspot.com)
  • Muhammad. 2007. prinsip-prinsip ekonomi islam. yogyakarta.graha ilmu
  • Ditulis oleh pusat pengkajian dan pengembangan ekonomi islam. 2013
  • Karim, adiwarman. 2015. Ekonomi mikro islam. Jakarta. pt raja grafindo persada

[1] Ekonomi isalam

[2] Mikro ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun