Mohon tunggu...
Shofa Marwah Al-Istiqomah
Shofa Marwah Al-Istiqomah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku ingin jadi penulis HEBAT

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Beradaptasi dengan Suasana Baru @Bandung

1 Oktober 2015   15:55 Diperbarui: 1 Oktober 2015   16:33 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panas pun mulai membuat beberapa pedagang untuk pindah berjualan mencari tempat yang teduh, dan aku pun begitu, sampai bunga yang aku bawa habis terjual, aku langsung menemui ibu pemilik bunga untuk menyetorkan hasil jualnku, hitung dihitung aku dapet lebihnya Rp.100.000 aku sangat bahagia betapa tidak karena tanpa modal uang seperpun aku bisa menyambung hidupku untuk hari esok, namun keika aku menyetorkan uangnya ibu itu berpikir aku sangat sedikit sekali mengabil untungnya ,padahal menurutku itu sangat besar sekali, dia memberi aku uang Rp.50.000 namun aku menolaknya karena apa yang aku dapatkan sudah lebih dari cukup, ibu itu terus memaksaku sampai bebrapa kali aku menjawab tidak mau dan mengembalikan uang si ibu itu, dan ibunya ga mau, aku berpura pura menerimnya, sampai ketika aku berpamitan aku selipkan uang yang ibu itu berikan dan aku pun berlari, si ibu ketawa dan “ ih si eneng mahnya”

Ketika perjalanan menuju pulang ke tempat persinggahan alias kost kostan tercinta, aku melewati langganan ku makan baso, sudah lama tidak makan baso disana, tanpa pikir panjang akupun langsung memesan dua bungkus satu baso urat bihun dan satu lagi baso cincang campur, et gembul sekali ya aku, tapi tenang saja itu bukan untuk aku makan dua duanya, aku ingat tadi pagi meninggalkan teman ku sendirian di kostan yang focus mengerjakan tumpukan tugas, hmmm akhirnya makan bareng deh, rasanya enak sekali makan baso dari keringat sendiri

Hidup ini adalah perjuangan, dan perjuangan butuh pengorbanan, pengorbanan bukan berarti tanpa keringat, keringat lelah hari ini adalah mimpi yang mulai satu persatu dipatahkan, aku yakin kesulitan hari ini bukanlah sebuah misteri yang harus ditakuti namun dihadapi dengan penuh keyakinan bahwa kita mampu dan jangan sesekali putus asa, namun ketika terlanjur putus asa maka minumlah obat sehari lima kali yaitu sembahyang yang khusu, berdoa setiap saat dan membaca al-Quran untuk penenangnya,

Aku juga mengucapkan banyak terimakasih kepada pemberi beasiswa, yang sudah sangat mempercayaiiku untuk memegang amanah ini, dia adalah sosok semangat, pendengar yang baik, dan atasan yang mampu berkomunikasi baik dengan bawahannya, kesempurnaannya yang di dapatkan di dunia tidak lantas membuatnya untuk berbangga diri namun dengan jabatanya dia terus membantu orang yang memebutuhkan, semoga apa yang diberikan senantiasa menambah kesehatan dirinya, keluarganya dan yang paling penting usianya yang panjang agar dia mampu membantu banyak orang seperti aku yang membutuhkan dan bisa mewujudkan mimpi-mimpi yang banyak orang idamkan, peluk hangat semoga selalu dimudahkan urusannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun