Mohon tunggu...
Kompasianer Lombok
Kompasianer Lombok Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas Kompasianer Lombok

Komunitas dari Kompasianer Lombok - KOLOM | Reaktivasi 30 Maret 2022, sekaligus sebagai tanggal ulang tahun | Join WAG KOLOM; bit.ly/LiveIGKOLOM | IG KOLOM; https://instagram.com/kolom_kompasianerlombok

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Masalah Sampah Plastik NTB Siap Teratasi oleh Inovasi Pemenang EPPIC 2022

14 Juli 2022   14:29 Diperbarui: 14 Juli 2022   14:30 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lombok, NTB -- Pekan ini, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) didukung oleh United Nations Development Program (UNDP) Indonesia di bawah program Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dan Archipelagic and Island States (AIS) Forum, Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad), dan Kementerian Luar Negeri Norwegia, menggelar audiensi dan bertemu dengan  Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan jajarannya di Kantor Gubernur NTB pada Selasa (12/07). 

Audiensi ini merupakan bagian dari program akselerasi untuk para pemenang kompetisi Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) 2021 ini turut dihadiri oleh Asisten I Setda Provinsi NTB, Kepala Dinas Kominfotik NTB, serta Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas LHK NTB. Kunjungan dan audiensi ini pun disambut dengan baik oleh Wakil Gubernur.

"Bagus, lanjutkan! Ini luar biasa, kita sangat welcome. Terima kasih, saya sangat happy dengan ini, sekarang tinggal realisasinya," ujar Wagub bersemangat, menyambut baik rombongan audiensi.

Ia juga menambahkan bahwa NTB mempunyai mimpi yang sangat tinggi untuk mengatasi permasalahan plastik, sehingga penerapan program EPPIC 2021 merupakan suatu terobosan baru yang mendukung program NTB Net Zero Emission 2050.  

"NTB ini punya mimpi yang tinggi untuk capai Net Zero Emission di tahun 2050. Kita juga merupakan provinsi yang lengkap, biomassa ada, biothermal juga ada. Dan memang untuk masalah plastik, kita sudah komit dari dulu. Jadi, kalau ada program-program bagus begini, ayo cepat direalisasikan," katanya.

Rombongan audiensi bersama Wagub NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah. Dokumen Istimewa
Rombongan audiensi bersama Wagub NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah. Dokumen Istimewa

Program EPPIC 2021 ini sejalan dengan terobosan baru Pemerintah Provinsi NTB untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2050 Provinsi NTB. EPPIC merupakan kompetisi tingkat ASEAN yang mengajak semua inovator berbagi ide cemerlang dalam menangani polusi plastik. Dalam hal ini, EPPIC berupaya untuk mengurangi pencemaran plastik, terutama di kawasan pesisir, sehingga dapat berkontribusi pada pencapaian SDG 14 (Life Below Water) and SDG 12 (Responsible Production and Consumption).

Setelah melalui inkubasi selama tiga bulan terpilihlah empat tim terbaik yang berhasil memenangkan pendanaan awal proyek sebesar 72.000 dolar AS dari 17 finalis yang berasal dari berbagai negara di ASEAN. Kini, para pemenang EPPIC 2021 tengah menjalani tahap pendampingan selama sembilan bulan yang dilakukan oleh UNDP Innovation Hub, bekerjasama dengan para investor dan didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam kesempatan audiensi ini, para pemenang EPPIC di Indonesia, yaitu Siklus dan Alterpacks juga turut hadir dan memaparkan inovasi yang mereka usung. Para inovator yang terpilih menjadi pemenang EPPIC 2021 ini pun berharap inovasi tersebut mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi NTB untuk segera diimplementasikan.
 
"Siklus berharap untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah NTB dari audiensi ini, mengingat persoalan sampah plastik merupakan persoalan yang perlu penanganan dan atensi dari banyak pihak, khususnya pemerintah setempat," jelas Laksamana Sakti, Chief Operating Officer (COO) dari Siklus.

Saat ini, selain di Jakarta, Depok, Tanggerang, Bekasi (Jadetabek), Siklus juga telah berekspansi dan beroperasi di Kota Mataram. Start-up yang menyediakan jasa pengantaran isi ulang produk rumah tangga tanpa kemasan plastik ini pun menghadirkan produk isi ulangnya dan melakukan simulasi penuangan produk dari dispenser refill milik Siklus ke botol atau wadah yang lebih kecil saat audiensi. Dengan variasi produk isi ulang dan harganya yang terjangkau, Siklus berharap dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat Mataram untuk mengubah kebiasaan mereka dan beralih ke isi ulang untuk mengurangi jumlah sampah plastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun