Mohon tunggu...
Kompasianer Lombok
Kompasianer Lombok Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas Kompasianer Lombok

Komunitas dari Kompasianer Lombok - KOLOM | Reaktivasi 30 Maret 2022, sekaligus sebagai tanggal ulang tahun | Join WAG KOLOM; bit.ly/LiveIGKOLOM | IG KOLOM; https://instagram.com/kolom_kompasianerlombok

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Serunih Gallery, Galeri Lukisan Pertama di Lombok Timur

3 Juni 2022   20:22 Diperbarui: 3 Juni 2022   20:31 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu sudut Seruni Coffee yang telah memajang sebagian karya pelukis di event Rangkula, selama sepekan ke depan. Dokpri

Salam KOLOM,

Kita masih di euforia perayaan Hari Kesaktian Pancasila di 1 Juni.  Di kota Selong kabupaten Lombok Timur (Lotim), aktivitas rutin harian kini sepadat kota lainnya di Indonesia. Isu Covid-19 sudah tak menarik dibahas, seiring semakin berkurangnya penggunaan masker. Di satu sisi, di pekan pertama Juni ini, banyak event offline mulai digelar di sana dan di sini. Masih di Lotim, lintas dinas sedang bersinergi menyukseskan gelaran Runjani 100. Ramainya event offline ini tak menyurutkan terwujudnya satu event seni, yaitu 'Rangkula, Asam Garam Pelukis Lokal Lombok Timur'. Tak kalah bangga, KOLOM ikut membersamai event istimewa ini sebagai tim media partner.

Rangkula, Kelahiran Awal Galeri Seni Lukis Lombok Timur

Benar telah berakhir, namun masih saja terpaksa memasukkan sebagian efek pandemi sebagai salah satu penyebab lahirnya Rangkula. Banyak pelukis di Lotim khususnya, atau Lombok secara umum, terpaksa membawa pulang koleksi lukisan mereka. Sebelum pandemi, karya mereka tersebar dan terpajang di galeri-galeri, atau art shop di kawasan pariwisata. Sepinya tamu, menyisakan hanya satu pilihan, pulang.


Azis dan Mahzan Syaro'ir, S.Pd., mulai menginisiasi  Serunih Studio. Mahzan yang kini menjadi kurator, aktif pula menjadi pengajar di berbagai workshop melukis di akun sosial media bernama sama, memiliki misi membuka galeri. Misi yang kemudian disambut Irawan Sakti -- yang kerap disapa Iwan saja, owner dari Seruni Coffee (Seco). Satu lantai dari cafenya disulap menjadi area galeri, dan menyepakati tajuk 'Rangkula'.

"Rangkula adalah tajuk yang kami ambil dalam opening ini yang berarti merangkul, dengan harapan pesan yang ingin kami sampaikan dapat tersampaikan dengan baik yaitu merangkul teman-teman seniman," urainya saat ditemui KOLOM di technical meeting petang tadi.

Masih menurut Iwan, Seco sendiri dari awal berkomitmen untuk mendukung teman2 yang bergerak di bidang industri kreatif, kebetulan saya bertemu dengan serunih studio yang memiliki visi yang sama dengan saya yaitu untuk mengembangkan industri kreatif di Lombok Timur, khususnya mewadahi teman-teman seniman dalam mendapatkan apresiator.

salah satu sudut Seruni Coffee yang telah memajang sebagian karya pelukis di event Rangkula, selama sepekan ke depan. Dokpri
salah satu sudut Seruni Coffee yang telah memajang sebagian karya pelukis di event Rangkula, selama sepekan ke depan. Dokpri

Gadis Padi, dekoratif karya pelukis K.H. Anwar. Dokpri
Gadis Padi, dekoratif karya pelukis K.H. Anwar. Dokpri

Misi yang disepakati dua pelukis dari total enam pelukis dari komunitas Seni Waktu, S. Apriadi (Mamiq Adi) dan Maimanah Amini. Mamiq Adi tak menunda menyambut tawaran dari Serunih Gallery. Menurutnya, kehadiran galeri akan membantu para pelukis dan memiliki barometer harga dari setiap hasil karya mereka. Terpisah, Maimanah Amini, berharap galeri dengan berbagai event yang berkolaborasi dengan berbagai komunitas (termasuk KOLOM), membuka peluang pasar jauh lebih luas.

Lalu M. Agus N., Ketua Komunitas Seni Waktu, sangat antusias dengan ajakan Serunih Studi dan Seruni Coffee. Ia merasa ini langkah yang sangat berani, "Langkah yang berdampak besar untu produktivitas dan eksistensi para seniman. Sekaligus membuka fakta, Lombok memiliki banyak seniman dengan kualitas yang tak kalah dari daerah lainnya."

Rangkula, Pameran Lukisan, Workshop, Bazaar dan Talkshow

Resmi dibuka pada Sabtu malam, 4 Juni 2022 besok malam, Rangkula menjadi gong pembuka. Serunih Gallery tak melulu di dunia seni lukis saja. Event lain terbuka untuk berkolaborasi.

"Sementara ini benar Serunih Gallery menjadi wadah memamerkan karya lukis para seniman di Lotim. Kami menginisiasi kerjasama selama setahun. Harga lukisan sendiri, sepenuhnya ditentukan oleh pelukis. Di samping Serunih Gallery, kami juga menginisiasi program digital, walau masih sederhana. Misal, satu situs sebagai katalog online, dimana karya dan pembeli lukisan tidak terbatasi jarak dan waktu," terang Azis, yang berbicara pada KOLOM bersama dengan Mahzan, rekan setimnya di Serunih Studio.

Sementara Mahzan, kurator Rangkula, menyebutkan, "Total 30 lukisan di event ini, mengakomodir hampir semua aliran seni  melukis. Khusus untuk karya seni murni, ditempatkan di ruang VIP sekadar sebagai penanda saja. Karya lukis komersil, bagaimanapun, memang jauh lebih mudah memikat dan menarik pengunjung, meski tidak memiliki bakat seni sekalipun. Kita tidak bisa terlalu idealis. Itu sebabnya, karya terpilih di Rangkula, masih sebagian besar karya seni komersil."

Sebagian karya seni Kaligrafi, di sisi bidang lainnya Serunih Gallery. Dokpri
Sebagian karya seni Kaligrafi, di sisi bidang lainnya Serunih Gallery. Dokpri

Rangkula akan dilaksanakan sepekan penuh. Seremoni pembukaan pada 4 Juni, ditutup pada 11 Juni nanti. Hari Minggu, 5 Juni 2022, akan ada workshop melukis dan bazaar alat-alat melukis, serta talkshow dengan enam orang pelukis di hari terakhir. Apakah Anda salah seorang dari peserta event sport tourism Runjani 100? Tanyakan pemandu atau rekan pelari Anda, dimana kota Selong, lalu mampirlah ke salah satu hari dari Rangkula. Kenangan Anda tak hanya tentang gunung Rinjani, namun juga menikmati keindahan Lombok melalui goresan kuas para pelukis di Lombok Timur.

*Selong, 3 Juni 2022 - (Adm - Muslifa Aseani)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun