Selong, Lombok Timur. Program kerja paling pertama KOLOM (Komunitas Kompasianer Lombok), yang dilaksanakan berkonsep hibrid, Â sukses.Â
Event KOLOM Donasi Ramadan dan perayaan Hari Kartini 2022 berkolaborasi dengan dua komunitas seni di kota Selong, kabupaten Lombok Timur (Lotim). Komunitas Seni Waktu dan Sanggar Lukis Arus Ide. Dukungan lain diberikan Satria Digital Printing, serta media partner IG GenPI Lombok Sumbawa dan beberapa media online NTB lainnya.Â
Tim KOLOM dan para pelukis, berkumpul offline di Taman Tugu kota Selong, kabupaten Lombok Timur (Lotim).Â
Acara online utama, Live IG dengan narsum Miss Khadijah Leine, sharing tentang 'Public Speaking'. Sejalan dengan tema program, "Optimasi Kualitas Diri Dengan Sedekah".
Sembilan pelukis dari dua komunitas seniman di kota Selong, yang awalnya akan melakukan Live Sketching, berubah menjadi Live Painting! Tim KOLOM dan para pelukis, sudah mulai bersiap di Taman Tugu kota Selong, sejak pukul 3 siang WITA.
Belakangan, total sekitar 10 pelukis Lotim hadir di lokasi. Namun, sebagiannya tidak bisa kumpul saat bukber. Semoga di lain waktu, bisa berdiskusi lebih lama. Aamiin!
Donasi Ramadan, Inisiasi Awal Untuk Kolaborasi Selanjutnya
Persiapan cukup singkat, sekitar dua minggu sebelum hari ini, tidak menyurutkan niat untuk tetap melaksanakan acara.Â
Miss Khadijah, Komunitas Seni Waktu dan Sanggar Lukis Arus Ide, terbuka dan akan siap berkolaborasi lagi bersama KOLOM.
Miss Khadijah, di sela sharing, menyebutkan tak masalah jika misalnya salah satu programnya di stasiun TV di Lombok dilanjutkan online bersama KOLOM. Program yang kebetulan sedang jeda karena Ramadan, siap ia laksanakan secara online.
"Easy English bukan program berbayar. Saya juga melakukan beberapa aktivitas volunteering dan didukung penuh LombokTV. Ini bentuk dari saya berbagi apa yang saya bisa," urai Miss Khadijah.
Untuk 'Public Speaking' sendiri, ia sudah terbiasa melakukan sejak berumur 15 tahun dan masih menetap di Filipina. Wanita berdarah dan kelahiran Jerman ini, memiliki kewarganegaraan Jerman serta Filipina. Tumbuh besar di negara lumbung padi ASEAN ini, ia mengikuti satu kontes kecantikan. Saat itu, ia tak hanya harus mampu melakukan Public Speaking, namun juga harus cerdas di banyak hal.
Di satu sisi, Lalu M. Agus Nopiandi, Ketua Komunitas Seni Waktu menyampaikan antusiasme atas event kolaborasi ini. Di sambutan berikutnya, Abah Yanto, seorang pelukis senior independen, menyebutkan event kolaborasi seperti ini perlu sering dilaksanakan.
"Saya pelukis independen. Sebaiknya, ke depan, persiapan acara dilakukan lebih matang. Harapan saya, hasil lukisan kita bisa jauh lebih ideal. Dengan begitu, karya pelukis, meskipun dilakukan langsung di lokasi acara, bisa menunjukkan kelas serta kualitas pelukis Lombok Timur," sarannya, saat bersiap menyambut momen berbuka bersama. Iya, sejak persiapan sampai akhirnya berkemas, praktis para pelukis berkarya kurang dari satu jam.
Koreksi senada yang juga disampaikan Sutiono Gunadi, Kompasianer yang rutin mengikuti berbagai acara komunitas Kompasiana.Â
Ia menyebutkan, perlunya sosialisasi program lebih lama, dibuatkan rilis event tersendiri, sehingga semakin banyak yang bisa mengikuti materi dari siaran langsung narsum.
Di awal siaran langsung, sempat terjadi kendala teknis. Sempat pula ingin memindah siaran langsung ke akun personal Facebook, sebelum akhirnya Miss Khadijah akhirnya bisa hadir bersama di siaran langsung melalui akun official KOLOM dan akunnya sendiri.Â
Setelah sepuluh menit menyampaikan sapaan ke para pelukis yang sudah mulai menggoreskan kuas-kuas lukis mereka, Miss Khadijah melanjutkan Live IG dengan menyampaikan materi 'Public Speaking'.Â
Tak lupa, ia menyampaikan ucapan selamat Hari Kartini, dan mengingatkan untuk istiqomah menjadi perempuan-perempuan inspiratif.
Live IG, Live Painting dan Ditutup Donasi Ramadan
KOLOM dan tim pelukis sudah bersiap melaksanakan Live IG, tepat pukul 16.00 WITA atau 15.00 WIB. Sayangnya, karena kendala teknis, siaran langsung sempat tertunda dan akhirnya bisa mulai berjalan lancar sekitar lima belas menit kemudian. Satu tantangan melakukan siaran langsung di sosial media, di lingkungan outdoor.Â
Di 20 menit sharing keahlian berbicara di depan umum, Miss Khadijah menekankan bahwa sebenarnya setiap orang memiliki kemampuan mendasar dengan keahlian ini.Â
Untuk itu, yang paling utama, meningkatkan dulu kepercayaan dirinya. Dengan kepercayaan diri tersebut, akhirnya bisa meyakinkan publik atau sederhananya, orang lain selain diri kita sendiri.
Keahlian berbicara di depan umum, mulai ia kuasai saat mengikuti kontes kecantikan ketika ia masih remaja. Namun, hal lebih penting yang ia catat di pengalaman ini, bahwa ia juga mulai terbiasa berpikir kritis. Bagian yang paling diutamakan di kontes tersebut. Bagaimanapun, ia mulai makin sering melakukan 'Public Speaking', setelah menetap di Lombok.
"Saya semakin sering diundang. Misal, dari pondok pesantren. Lalu saya juga memberikan training khusus keahlian ini ke Polres Lombok Barat, Poltekpar Lombok dan beberapa training lainnya," tambahnya.
Peserta siaran langsung yang paling aktif bertanya, Pak Sutiono, ada juga menanyakan mengapa Miss Khadijah bisa mengikuti kontes kecantikan di Filipina. Ternyata, ia memiliki kewarganegaraan ganda. Pertanyaan lainnya, mengapa memilih Lombok untuk aktivitas 'Public Speaking', menurutnya masyarakat Lombok membuatnya merasa nyaman serta aman.
"Muslim Lombok bagi saya, memberikan rasa aman dan nyaman. Namun, ada saat ketika saya memang sering kembali di Jakarta. Sebelum Covid, biasanya saya akan I'tikaf di Masjid Sunda Kelapa. Tahun ini masih belum bisa. Jadi, I'tikaf saya lakukan di Islamic Center di kota Mataram," pungkasnya.
Di akhir Live IG, Miss Khadijah berkenan mengikuti KOLOM menyapa pelukis-pelukis Lombok Timur.Â
Sekretaris KOLOM, Citra Maulida, mendadak menjadi model dari para pelukis. Ah iya, sebagian dari pelukis, ternyata tetap melakukan sketching. Total hasil melukis langsung, 6 lukisan dengan berbagai 'aliran' dan 3 hasil live sketching.Â
Sebenarnya masih banyak tips serta trick 'Public Speaking' yang dibagikan narsum. Namun, semoga bisa KOLOM sampaikan di ulasan berikutnya.
Sekitar pukul 17.20 Â WITA, siaran langsung di sosmed Instagram selesai dan kembali host mengajak Miss Khadijah menyapa para pelukis yang sedang menggoreskan kuas dengan berbagai jenis cat, dengan model utama Citra Maulida --- sekretaris KOLOM.Â
Diseling momen berbuka bersama, KOLOM menyampaikan titipan donatur yang bersedekah untuk almarhum orang tua serta almarhum kakak sulungnya, kepada tim penjaga kebersihan Taman Tugu, serta beberapa orang tukang parkir di tempat umum kota Selong ini.
Teriring ucapan Matur Agung Tampiasih, semoga niat baik di acara kolaborasi awal ini, berlanjut di program-program positif selanjutnya. Alhamdulillah, aamiin.
*Selong, 21 April 2022 (Adm. Muslifa, tim bersama: Citra, Alfi, Sanggar Lukis Arus Ide dan Komunitas Seni Waktu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H