Mohon tunggu...
Kompasianer Lombok
Kompasianer Lombok Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas Kompasianer Lombok

Komunitas dari Kompasianer Lombok - KOLOM | Reaktivasi 30 Maret 2022, sekaligus sebagai tanggal ulang tahun | Join WAG KOLOM; bit.ly/LiveIGKOLOM | IG KOLOM; https://instagram.com/kolom_kompasianerlombok

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

[KOLOMDonasi] Donasi Ramadan dan Perayaan Hari Kartini 2022

21 April 2022   22:18 Diperbarui: 22 April 2022   06:15 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari HP Pelukis Indra Wardhana. Sayang, tidak sempat berfoto bersama karena berbuka di rumah. Tampiasih om Indra 

"Easy English bukan program berbayar. Saya juga melakukan beberapa aktivitas volunteering dan didukung penuh LombokTV. Ini bentuk dari saya berbagi apa yang saya bisa," urai Miss Khadijah.

Untuk 'Public Speaking' sendiri, ia sudah terbiasa melakukan sejak berumur 15 tahun dan masih menetap di Filipina. Wanita berdarah dan kelahiran Jerman ini, memiliki kewarganegaraan Jerman serta Filipina. Tumbuh besar di negara lumbung padi ASEAN ini, ia mengikuti satu kontes kecantikan. Saat itu, ia tak hanya harus mampu melakukan Public Speaking, namun juga harus cerdas di banyak hal.

Di satu sisi, Lalu M. Agus Nopiandi, Ketua Komunitas Seni Waktu menyampaikan antusiasme atas event kolaborasi ini. Di sambutan berikutnya, Abah Yanto, seorang pelukis senior independen, menyebutkan event kolaborasi seperti ini perlu sering dilaksanakan.

"Saya pelukis independen. Sebaiknya, ke depan, persiapan acara dilakukan lebih matang. Harapan saya, hasil lukisan kita bisa jauh lebih ideal. Dengan begitu, karya pelukis, meskipun dilakukan langsung di lokasi acara, bisa menunjukkan kelas serta kualitas pelukis Lombok Timur," sarannya, saat bersiap menyambut momen berbuka bersama. Iya, sejak persiapan sampai akhirnya berkemas, praktis para pelukis berkarya kurang dari satu jam.

Abah Yanto, paling kiri. Diskusi ringan saat bukber. Dokpri
Abah Yanto, paling kiri. Diskusi ringan saat bukber. Dokpri

Koreksi senada yang juga disampaikan Sutiono Gunadi, Kompasianer yang rutin mengikuti berbagai acara komunitas Kompasiana. 

Ia menyebutkan, perlunya sosialisasi program lebih lama, dibuatkan rilis event tersendiri, sehingga semakin banyak yang bisa mengikuti materi dari siaran langsung narsum.

Di awal siaran langsung, sempat terjadi kendala teknis. Sempat pula ingin memindah siaran langsung ke akun personal Facebook, sebelum akhirnya Miss Khadijah akhirnya bisa hadir bersama di siaran langsung melalui akun official KOLOM dan akunnya sendiri. 

Setelah sepuluh menit menyampaikan sapaan ke para pelukis yang sudah mulai menggoreskan kuas-kuas lukis mereka, Miss Khadijah melanjutkan Live IG dengan menyampaikan materi 'Public Speaking'. 

Tak lupa, ia menyampaikan ucapan selamat Hari Kartini, dan mengingatkan untuk istiqomah menjadi perempuan-perempuan inspiratif.

Live IG, Live Painting dan Ditutup Donasi Ramadan

KOLOM dan tim pelukis sudah bersiap melaksanakan Live IG, tepat pukul 16.00 WITA atau 15.00 WIB. Sayangnya, karena kendala teknis, siaran langsung sempat tertunda dan akhirnya bisa mulai berjalan lancar sekitar lima belas menit kemudian. Satu tantangan melakukan siaran langsung di sosial media, di lingkungan outdoor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun