Mohon tunggu...
lisa ulfa
lisa ulfa Mohon Tunggu... Penulis - pecandu sunyi

Nama lisa ula

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Setetes Manikam

8 Desember 2017   13:47 Diperbarui: 8 Desember 2017   14:04 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya Rabb

Sepanjang hidupku, aku adalah hamba yang berjalan di atas duniaMu dengan bahu terangkat. Rasa percaya diriku terlalu besar. Antara sifat ria dan bangga telah bersatu padu dalam lubuk sanubari ini. Seolah-olah Engkau menciptakan bumi hanya untuk kami, IYA... aku dan juga saudara-saudaraku sesama insan.

Ya Rabb..

Sering aku mendengar bahkan pernah membaca hadits Rasulullah yang menceritakan asal mula terjadinya manusia. Namun, kalimat demi kalimat dari hadits itu hanyalah sebuah penjelasan ilmiah bagiku. Tidak bermakna apa-apa. Oleh karena demikian setelah membaca aku kembali mengabaikan hadits itu.

Hari ini..

Sekujur tubuhku bergetar di hadapan Malaikat-malaikatMu. Lidahku yang lihai berdusta tiba-tiba saja kelu. Beribu tetesan air mata darah membasahi kedua pipi ini. Aku takut ya Allah, sangat takut

Malaikat bertanya siapa Tuhanku

Aku diam

Malaikat bertanya siapa Rasulku

Aku juga diam

Malaikat bertanya siapa imamku

Tak ada yang bisa kulakukan selain diam

Saat-saat yang menakutkan itu

Saat-saat yang mengkhawatirkan itu. Secara spontan aku teringat akan kenangan yang masih hangat dalam fikiranku. Bayangan tentang dunia yang begitu membahagiakan. Dunia yang selama ini kubangga-banggakan ternyata bukanlah keabadian. Kekayaan yang kukumpulkan dengan segenap cinta kasih ternyata bukanlah kesenangan yang hakiki. Aku tertipu. Tertipu oleh diri sendiri. Dalam sesalku aku kembali tersedu.

Isak tangisku semakin dasyat tatkala ular-ular besar mulai mendatangiku. Isak tangisku semakin dalam disaat binatang2 aneh itu mulai mengunyah dagingku. Aku ingin berteriak memberitahu mereka siapa diri ini. Tiba-tiba aku sadar, aku bukanlah siapa2, aku adalah setetes manikam yang hina. Dan menganggap diri ini sebagai makhluk suci telah mengantarku pada jurang dosa yang berlumpur. Dalam kegelapan kubur, Aku kembali tersedu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun