Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mulai Dari Lokal: Kolaborasi Petani, Anak Muda, Perempuan dan Kelompok Rentan dalam Menghidupi Krisis Iklim

29 Juli 2024   11:22 Diperbarui: 29 Juli 2024   11:24 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Talkshow Mulai Dari Komunitas: Berdaya Hadapi Krisis Iklim bersama Dr. Sugiatmo (Analis Adaptasi Perubahan Iklim KLHK), Prof. Dr. Ir. Pudji Muljono, M.Si (IPB), Maria Mone Soge (Local Champion di Desa Hewa Flores Timur), dan Abby Gina Boang (Jurnal Perempuan) | Dok. Oxfam

Jakarta, 27 Juli 2024 -- Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), dan Oxfam di Indonesia menyelenggarakan "Pesta Iklim #MulaidariLokal," yang berlangsung pada tanggal 26-27 Juli 2024 di Galeri Cipta 2, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Acara ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat serta merayakan solusi-solusi yang dilakukan oleh komunitas dalam menghadapi krisis iklim melalui kegiatan dan pertunjukan seni, talkshow bersama para ahli dan pemerhati isu iklim, serta pameran karya tulis.

Krisis iklim telah menjadi ancaman nyata bagi masyarakat di garis depan, yaitu para petani, nelayan, dan juga kelompok rentan termasuk perempuan dan penyandang disabilitas.

Mereka mengalami dampak langsung dari perubahan iklim yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Sayangnya, suara mereka seringkali dilupakan dalam pengambilan keputusan dan kurang mendapatkan perhatian dari publik.

Caecilia Galih, selaku Project Manager Climate Media Collaborative Oxfam di Indonesia, mengatakan bahwa situasi tersebut tidak bisa dibiarkan, kita semua harus mengambil bagian mengubahnya.

"Oleh karenanya Oxfam di Indonesia bersama ASPPUK dan KRKP menjalankan proyek Climate Media Collaborative yang bertujuan untuk memperkuat suara masyarakat dalam membela hak-haknya terutama dalam upaya adaptasi, serta menciptakan perubahan bagi komunitas garis depan. Kegiatan pesta iklim ini merupakan bagian dari inisiatif yang telah kita jalankan diharapkan menjadi penguat pesan pentingnya kita ambil tindakan mengakhiri krisis iklim," ujar Caecilia Galih, selaku Project Manager Climate Media Collaborative Oxfam di Indonesia.

Pesta Iklim: #MulaiDariLokal yang menargetkan 100 orang peserta setiap harinya merupakan salah satu kegiatan yang diinisiasi dalam proyek Climate Media Collaborative, yang hadir untuk menghargai upaya mereka yang telah bekerja keras dalam beradaptasi dan melawan perubahan iklim, meningkatkan pemahaman serta dukungan pemerintah, organisasi masyarakat sipil (CSO), anak muda dan masyarakat luas untuk lebih peduli dan melakukan aksi bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Rangkaian acara tersebut terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:

Pesta Iklim, Pesta Literasi dan Karya: Pameran interaktif yang menampilkan 32 artikel, 17 video, 20 podcast, serta 19 produk lainnya yang menunjukkan bagaimana krisis iklim mempengaruhi kehidupan masyarakat garis depan dan upaya adaptasi yang telah mereka lakukan;

Bincang Iklim: Hybrid talkshow dengan berbagai pembicara untuk mendiskusikan peran dan masa depan perjuangan kelompok garis depan dalam menghadapi krisis iklim; dan 

Pesta Rakyat: Rangkaian kegiatan yang menarik keterlibatan masyarakat dalam aksi iklim dan gaya hidup ramah lingkungan, termasuk green tour, workshop upcycling, dongeng untuk anak, serta pertunjukan seni dan musik.

Maria Mone Soge atau yang kerap disapa Shindy, sebagai salah satu local champion dari Desa Hewa, Flores Timur mengatakan bahwa ancaman krisis iklim sangat nyata dan berpotensi menyebabkan krisis pangan.

"Di tengah ancaman krisis pangan yang melanda kita saat ini akibat perubahan iklim, generasi muda menjadi kunci penting dalam menjaga ketahanan pangan. Salah satu langkah mitigasi dan antisipasi yang perlu kita lakukan adalah terus membangun kesadaran iklim di kalangan petani khususnya petani muda, karena petani muda inilah yang memiliki potensi besar dalam membantu menjaga ketahanan pangan," jelas Shindy.

Shindy menambahkan, anak muda sebagai petani penggerak perubahan harus mendapat pemahaman dan informasi yang cukup tentang cuaca dan iklim, agar bisa menyusun perencanaan strategi dan langkah-langkah apa yang harus disiapkan dilakukan bila sewaktu-waktu terjadi kekeringan atau kondisi ekstrim seperti banjir dan lainnya yang bisa mengakibatkan gagal panen.

Selain itu, juga dibutuhkan dukungan dan kolaborasi berbagai kalangan karena perubahan tidak dapat dilakukan tanpa kerja sama yang baik dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, sesama anak muda, maupun sektor swasta.

Pesta Iklim #MulaidariLokal mengusung tema dan konsep yang ramah lingkungan, kreatif, inklusif, dan interaktif.

Melalui acara ini, para penyelenggara mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk bergabung, merayakan dan mendengar partisipasi komunitas serta semangat yang telah memulai aksi iklim dari tingkat lokal.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi website www.kolaborasiiklim.id.

 

Kontak Media

Nama: Nabilla Rahmani, Media & Communication Manager Oxfam di Indonesia

Email: NRahmani@oxfam.org.uk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun