Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Seru dan Syahdu Kongsi Volume 1 di Pojok Baca, Bentara Budaya

13 Juli 2024   20:03 Diperbarui: 15 Juli 2024   20:49 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Widha Karina, selaku moderator saat acara diskusi di Kongsi Volume 1. (Foto: Hesti/KOMPASIANA)

Sabtu sore yang cerah, 13 Juli 2024, untuk pertama kalinya Kompasiana menghadirkan: Kongkow Fiksi Kompasiana (Kongsi) Volume: #1 digelar di Pojok Baca, Bentara Budaya, Jakarta.

Acara yang dihadiri para penulis dan pembaca fiksiana memenuhi teras Pojok Baca dengan penuh antusias.

Pada acara tersebut Kevin A.Legion, Head Community Kompasiana, Kongsi Volume: #1 diharapkan bisa jadi permulaan bagi para penulis di Fiksiana bisa berkumpul dan saling kolaborasi sesama fiksianer.

Sekitar 50 Fiksianer yang hadir. Ada yang datang memang untuk membacakan puisi, ada pula yang ingin ikut berdiskusi.

"Sebelum digelarnya acara ini, kami sempat berdikusi dengan beberapa pengurus Komunitas Fiksi di Kompasiana, semoga sederhananya acara ini bisa mengakomodir apa yang diharapkan," ucap Kevin, saat membuka acara Kongsi Volume:#1.

Menariknya, acara ini dibuka dengan pembacaan cerita pendek oleh Erry Yulia Siahaan, Pengajar sekaligus aktif di Komunitas Pulpen Kompasiana, berjudul "Upaca Bendera" karya Rosul Jaya Raya.

Sebuah cerpen yang menggugah banyak sudut dari dunia santri hingga sejarah. Apalagi cara pembacaan cerpen dari Erry tak kalah menariknya dengan alunan nada dan intonasi suara yang menggambarkan suasana latar cerita.

Ketika suasana sudah makin "hangat", masuk sesi disukusi dengan Editor Sastra Gramedia Utama, Mirna Yulistianti yang membahas dengan peran seorang editor di dunia kepenulisan kesusastraan.

Mirna bercerita beragam karya yang pernah disuntingnya, dari EKa Kurniawan, Sapardi Djoko Damono, hingga Ratih Kumala.

"Ada yang berbeda ketika berhadapan dengan novel maupun (buku) puisi, jika menyunting novel lebih punya banyak ruang dalam diskusi dengan pengarangnya," ungkap Mirna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun