Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dayu Rifanto, Jendela Buku bagi Anak-anak

7 Juli 2024   10:23 Diperbarui: 27 Agustus 2024   17:40 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, di tengah berbagai tantangan ini, ada harapan dan upaya dari masyarakat untuk ikut berkontribusi pada pendidikan di Tanah Papua, terutama pada isu literasi. Salah satunya adalah "Bukuntukpapua," yang diinisiasi oleh Kompasianer Dayu Rifanto.

Keterlibatan Masyarakat dan Awal Mula "Bukuntukpapua"

Kompasianer Dayu Rifanto adalah inisiator gerakan Bukuntukpapua sebuah inisiatif sosial yang dibangun pada 2012 dengan menggalang donasi dan mendistribusikan buku-buku bacaan anak di berbagai taman baca, perpustakaan komunitas dan perpustakaan sekolah di Papua, terutama di Sorong, Papua Barat Daya. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan akses pendidikan dan literasi di Papua.

Bukuntukpapua tak sengaja lahir dari tangan Kompasianer Dayu. Berawal dari hanya bantu-bantu temannya yang kesulitan mendirikan rumah baca di Nabire, Papua Tengah lantaran minimnya buku di sana.

Kompasianer Dayu pun membantu temannya tersebut untuk menggalang donasi buku melalui media sosial. Kendati demikian ide membantu mengumpulkan buku melalui donasi melalui media sosial tersebut tak berbuah manis. Selama dua hingga tiga bulan membuka donasi tidak ada yang memberikan.

"Waktu itu zamannya Twitter (sekarang X). Saya kira di media sosial semuanya mudah. Mau ini langsung dapat, mau itu langsung bisa," kata pria kelahiran Nabire, Papua, itu.

Kendati begitu Dayu tak patah arang. Ia terus berupaya berbagai cara untuk mewujudkan cita-citanya ini. Terlebih, teman-temannya sudah menunggu buku-buku tersebut di Nabire, agar nantinya mereka mempunyai semacam perpustakaan komunitas.

Kini, berjalan lebih dari 12 tahun, Bukuntukpapua sudah ikut berkontribusi bagi kehadiran rumah baca, taman baca, maupun perpustakaan komunitas di Papua. 

Di Sorong, Dayu dan istrinya, Herlina Yulidia mendirikan Taman Baca Pinjam Pustaka, pada tahun 2021 lalu. Selain Pinjam Pustaka, ada taman baca, rumah baca, kelompok belajar, juga perpustakaan komunitas serta komunitas inisiatif literasi lainnya yang tergabung dalam Forum Literasi Sorong Raya, juga Forum TBM Sorong. Kehadiran beragam inisiatif ini ikut mendorong minat masyarakat ke taman baca. 

Sebagai contoh di Pinjam Pustaka, yang dikelolanya bersama Grace J. Burdam, Gres Titiahy, Karlina Kamaruddin dan Novita Rianghepat, pada 2023 lalu, jumlah kunjungannya mencapai kurang lebih 800 kunjungan.

Berbagai aktivitas dengan beragam program juga turut diselenggarakan. Yang mana tujuannya tak lain dan tak bukan untuk menyediakan ruang belajar bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan pemuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun