Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kompasianer Oktavia: Modifikasi Baju Lawas dengan Aksesoris dan Main Warna

6 Maret 2024   17:45 Diperbarui: 7 Maret 2024   11:08 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer, kira-kira nih, bulan Ramadan ini kamu bakal beli baju baru enggak? Atau kamu mau memanfaatkan yang ada saja? Selain itu, apa pendapat kamu mengenai fesyen berkelanjutan?

Terkait hal itu, Kompasiana kali ini berkolaborasi dengan Kompasianer sekaligus Founder dari KREM (@withkrem), Oktavia Wijaya dalam program "Topik Pilihan Kolaborasi Spesial Ramadan Bareng Pakar".

Ramadan Bareng Pakar adalah program kolaborasi dengan Kompasianer pakar. Di sini, kamu bisa berkonsultasi ke pakar melalui fitur "Tanya Pakar" dan mengikuti tantangan menulis tentang isu yang diangkat oleh pakar melalui "Topik Pilihan Kolaborasi" ini.

Ngomongin fesyen memang enggak pernah ada habisnya. Selalu saja ada model atau tren terbaru yang menarik dicoba, termasuk tren fesyen berkelanjutan. Kenapa sih harus coba?

Jadi begini, sejak abad ke-20, pakaian semakin dianggap sebagai barang sekali pakai, dan industri pun menjadi sangat mengglobal.

Kemudian tren ini semakin membesar selama 15 tahun terakhir. Hal itu ditandai dengan meningkatnya permintaan yang tumbuh di seluruh dunia, dan ujungnya muncul fenomena yang disebut sebagai fast fashion, yang menyebabkan peningkatan produksi hingga dua kali lipat.

Akibat dari fenomena tersebut emisi karbon yang dihasilkan industri fesyen ini menghasilkan lebih banyak emisi karbon, bahkan lebih banyak dari industri penerbangan dan pelayaran internasional. Begitu kira-kira hasil penelitian Ellen McArthur Foundation.

Maka dari itu, dunia fesyen gencar mengusung konsep sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan.

Kendati demikian, kita tidak bisa menunggu atau mengandalkan industri tersebut cepat berubah. Kita mesti ambil bagian dari percepatan perubahan itu sendiri.

Karenanya, Kompasianer Oktavia Wijaya mengajak kita untuk memulai memikirkan dan mengedepankan fesyen yang sifatnya berkelanjutan. Namun, pertanyaannya sekarang adalah bagaimana caranya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun