Almira Bastari, seorang penulis novel yang sukses lewat berbagai novelnya, menjadi salah satu pembicara di Kompasianival 2023 pada sesi Sustain Class "Menulis Buku Hingga Lolos ke Penerbit, Apakah Sulit?" yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, Sabtu (25/11/2023) siang.
Dalam sesinya, Almira berbagi seputar bagaimana memulai cerita. Menurutnya ketika seorang penulis masih diselimuti pertanyaan seperti bagaimana sih cara memulai cerita? berarti kita harus lebih banyak membaca lagi.
"Ketika kalian masih sering bertanya seperti itu, berarti kalian harus membaca bagaimana cerita itu menceritakan dirinya sendiri, salah satunya dengan membaca buku," terang Almira.
Dengan lebih banyak membaca buku, Almira mengatakan kita jadi bisa belajar soal pengenalan konflik, penyelesaian konflik, hingga merancang bagaimana titik balik cerita itu.
Sebagai orang yang juga melakoni pekerjaan kantoran, Almira mengaku tak selalu menulis setiap harinya.
Dirinya selalu menyediakan waktu khusus untuk menulis di luar hari kerjanya.
"Biasanya saya itu baru menulis pas weekend. Tapi, ketika sudah weekend seringnya cuma dapat satu kalimat. Itu ngga papa, sebab lebih baik kita menambah satu kalimat di setiap jadwal kita menulis, daripada tidak ada sama sekali," kata Almira.
Almira juga membagikan kiat bagaimana caranya kita sebagai penulis agar tulisannya bisa menarik hati banyak penerbit.
Menurutnya, sebagai penulis hal terpenting yang harus dimiliki itu adalah ide. Kemudian Almira juga menjelaskan bahwa setelah kita memiliki ide, kita harus konsisten menulis ide tersebut sampai tamat.
"Zaman sekarang ini banyak penerbit yang berburu tulisan lewat media sosial atau platform penulisan lain seperti salah satunya Wattpad. Dulu ketika saya mengirimkan naskah pertama, saya kirim pakai amplop dan harus tunggu 3 bulan untuk dapat respons dari penerbit," ungkap Almira.
Ia juga menyampaikan ketika tulisan sudah sampai ke penerbit, tugas seorang penulis belum selesai. Sebagai penulis ketika tulisan sudah masuk ke penerbit, kita harus tahan menjalani proses revisi dari editor. Tak jarang ketika menjalani proses revisi yang banyak dari editor ini banyak penulis yang tidak tahan dan akhirnya menyerah.
"Penulis yang baik menurut saya adalah mereka yang bisa bekerja sama dengan editornya. Karena editor itu sebenarnya mewakili pembaca," jelas Almira.
Maka dari itu, Almira juga menambahkan kita sebagai penulis semestinya bersyukur dengan adanya revisi yang diberikan editor. Sebab, adanya revisi berarti ada feedback baik yang mewakili calon pembaca kita di luar sana terkait tulisan kita yang tak lain tujuannya adalah membuat tulisan kita jadi lebih baik dan akan lebih mudah diterima pembaca.
Sebagai penulis di Wattpad, Almira jga menceritakan bahwa menulis d media online seperti Wattpad itu dirinya banyak sekali mendapat respons atau feedback dari pembacanya.
"Feedback itu macam-macam, ada feedback teknikal yang ketika menerima respons semacam ini saya senang sekali, ada juga feedback yang sekadar nge-ship cerita di dalam tulisan kita. Feedback yang kedua itu kan sebenarnya kurang menambah wawasan kita soal menulis. Jadi penting untuk memilah. Tidak semua yang memuji kita baik, tidak semua yang mengkritik kita itu buruk juga," kata Almira.
Langkah terakhir dalam proses penulisan buku hingga lolos ke penerbit adalah membuat metode marketing untuk menjual buku kita.
Banyak penulis yang beranggapan bahwa masalah penjualan buku ini merupakan urusan dan tanggung jawab penerbit. Ketika menerbitkan buku pertamanya, Almira juga berpikiran demikian.
"Namun, ketika saya bisa membuat marketing untuk satu judul buku saya, sebenarnya value-nya itu untuk saya sendiri. Saya bisa jadi menjual buku ini lebih banyak, itu satu. Kemudian mendapatkan tawaran, misalnya dari production house, itu dua. Lalu, agar bisa menjaga engagement ke pembaca," ungkapnya.
Sebagai penutup, Almira juga berpesan pentingnya kita membuat branding diri kita sebagai penulis. Sebab menurutnya membuat branding ini juga jadi salah satu bagian marketing.
