Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Lagi Capek-capeknya, Malah Mikirin Orang Lain

9 November 2023   15:04 Diperbarui: 9 November 2023   15:10 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: beban berat mahasiswa dan segala tugas yang didapatnya. (Sumber: KOMPAS.ID)

Kompasianer Agustina Mufidatuzzainiya melihat kesehatan mental adalah aspek yang sering diabaikan dari kesejahteraan seseorang.

Terlebih, mahasiswa adalah kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan mental, dan kasus depresi, kecemasan, serta bahkan pikiran untuk bunuh diri semakin meningkat.

Ada banyak faktor, apalagi selain faktor sosial, mahasiswa sering kali berhadapan dengan masalah seperti kesepian, tekanan teman sebaya, serta ketidakpastian tentang masa depan mereka.

Inilah yang kerap sulitnya mengatasi permasalahan kesehatan mental mahasiswa karena meresa bingung.

"Mahasiswa mungkin merasa bingung tentang langkah apa yang harus mereka ambil jika mereka merasa stres atau cemas," tulis Kompasianer Agustina Mufidatuzzainiya. (Baca selengkapnya)

3. Seni Memberikan Pujian yang Memotivasi: Pandangan Orangtua dan Pendidik dalam Era Kompleks

Kisah tentang seni memberikan pujian, tulis Kompasianer Shafira Halmahera, akan mendorong pertumbuhan anak-anak ini penting dalam perjalanan pendidikan dan perkembangan manusia.

"Orang tua dan pendidik memiliki peran kunci dalam membentuk mentalitas dan perkembangan psikologis anak-anak di tengah berbagai aspek realitas kontemporer," lanjutnya.

Apalagi jika melihat pandangan tentang seni memotivasi perkembangan anak-anak melalui pujian seperti pujian yang spesifik dan positif.

Sebagai contoh, ketika memberikan pujian yang spesifik kepada anak memungkinkan mereka merasa dihargai dan diperhatikan. (Baca selengkapnya)

4. Hidup Lagi Capek-capeknya dan Ternyata Dunia Tidak seperti Kamu Mau, Jadi Harus Bagaimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun