Pada warung-warung langganan ada berbagai kebaikan yang ditebarkan oleh si pemilik warung.
Warung tersebut tidak sekadar mencari untung maupun transaksi jual beli.
Warung-warung ini memastikan diri untuk tetap mendapatkan profit tetapi tetap menebar berbagai kebaikan: dari memberi kas bon sampai memberi THR.
Ingin tahu seperti apa kelanjutan ceritanya dan warung seperti apa yang dimaksud? Silakan simak di sini.
3. Warsun Bu Sholeh: Ambil Makanan dan Catat Sendiri
Ada sebuah warung nasi oleh Kompasianer Gregorius Nafanu dan teman-tamannya namai dulu. Warsun Bu Sholeh, namanya.
Warsun Bu Sholeh ini harganya murah, boleh juga makan gratis dulu lalu bayar belakangan. Pada masanya malah harga paling tinggi itu seribu rupiah sekitar tahun 1993 dan paruh tahun 1994.
"Warung ini dikelola oleh sepasang suami istri bernama Sholeh. Tepatnya di Babakan Fakultas (Bafak), belakang kampus lama IPB, Bogor," tulis Kompasianer Gregorius Nafanu.
Harga makanannya yang paling murah, lanjutnya, menjadikan makanan di warungnya cepat habis sebelum maghrib. (Baca selengkapnya)
4. Membedah Kondisi Tak Logis Paket Nasi Padang Rp 10.000
Ada yang tiba-tiba ramai, tapi tidak perlu menunggu viral: paket nasi padang Rp 10.000.
Kompasianer Sunan Amiruddin memecahkan misteri itu dengan (1) memerhatikan papan menu dan daftar harga yang tertera di beberapa Warung Padang.
Selanjutnya, (2) coba pesan paket lauk dengan cara berbeda: paketan dan satuan.