Ragam solusi atasi polusi muncul di voting Kompasiana, sejak 7 September 2023. Menariknya, Kompasinaer tidak menjadikan kendaraan ramah lingkungan sebagai solusi satu-satunya untuk atasi polusi.
Sejak pertengahan tahun kondisi kualitas udara di Jabodetabek tengah memburuk.
Berdasarkan pantauan IQ Air pada hari ini, Kamis (21/03/2023) pagi, Jakarta masuk ke dalam kategori kota nomor dua dengan pencemaran udara tertinggi di dunia dengan nilai 157.
Sehari sebelumnya, pada Rabu (20/03/2023) skor tersebut mencapai 166 sehingga membuat Jakarta menempati 'peringkat' pertama dengan udara terburuk di dunia
Langkah pemerintah untuk memasang mengatasi hal ini dengan menggencarkan pengunaan kendaraan ramah lingkungan, dalam hal ini mobil listrik, belum bisa dikatakan membuahkan hasil. Bahkan Kompasianer menilai solusi tersebut bukan satu-satunya solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi buruknya kualitas udara.
Meski mendominasi sebagai pilihan untuk mengatasi polusi dengen persentase mencapai 46,2 persen, namun pengunaan mobil listrik penuh dengan catatan, utamanya terkait dengan dengan bahan baku pembuatan mobil listrik yang masih erat kaitannya dengan lingkungan.
Di sisi lain, sebanyak 25,8 persen, Kompasianer memberikan usul lainnya. Kompasianer Akbar Pitopang, misalnya, menyebut salah satu langkah preventif yang dapat kita terapkan adalah menjaga kualitas udara dari kawasan rumah.
Ada juga Kompasianer Andi Ramadhan yang menilai, selain penggunaan mobil listrik, mengedukasi masyarakat tentang dampak polusi hingga regulasi ketat pada industri dan transportasi adalah solusi yang bisa diambil pemerintah.
Menurutnya, solusi-solusi ini menunjukkan bahwa mengatasi polusi tidak hanya terbatas pada penggunaan kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga melibatkan perubahan dalam kebiasaan, infrastruktur, dan kebijakan yang mendukung alternatif transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan.