Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

drh. Iwan Berri Prima, di Antara Laut Arafuru dan Restu Ibu

22 Juni 2023   14:59 Diperbarui: 23 Juni 2023   12:25 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesibukan jelang Hari Raya Iduladha tidak saja melibatkan para para penjual hewan kurban dan tukang jagal, momen hari raya ini juga rupanya turut menyibukkan para dokter hewan, tak terkecuali Kompasianer drh. Iwan Berri Prima, M.M.

Hari Raya Iduladha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu perayaan penting dalam agama Islam. Hari raya ini tak lepas dari peringatan peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail, sebagai wujud ketaatannya atas perintah Allah Swt.

Karena itu Iduladha diperingati sebagai renungan nilai-nilai kesetiaan, pengorbanan, dan ketaatan kepada Allah Swt sekaligus kesempatan untuk berbagi dengan orang lain dan membantu mereka yang membutuhkan.

Selama perayaan Idul Adha, umat Muslim yang mampu mengikuti tradisi untuk menyembelih hewan kurban seperti domba, sapi, atau kambing untuk kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan. Di sinilah dokter hewan berperan, untuk memastikan seluruh hewan kurban sehat dan berkualitas.

Kompasiana baru-baru ini berbincang dengan Kompasianer drh. Iwan Berri Prima. Panjang lebar kami berbicara mengenai dokter hewan dan hewan kurban.

Dokter Berri, begitu kami menyapa, merupakan lulusan kedokteran hewan Institut Pertanian Bogor. Saat ini dia bertugas di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan, Kepri, dan menjabat sebagai pejabat otoritas veteriner.

Meski berdinas dan tinggal di Bintan, Dokter Berri sebenarnya lahir di Yogyakarta, Jawa Tengah. Perjalanan dinas orangtualah yang membawa dirinya menginjakkan kakinya di Bintan hingga hari ini. Dan dia jatuh cinta terhadap pulau ini, terutama pada keindahan pantainya.

Cukup sulit memang menyangkal keindahan Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau ini. Di sana ada sejumlah pulau dan tempat wisata yang rasanya wajib kita dikunjungi sekali seumur hidup. Sebut saja Pantai Senggiling, atau Pulau Ranoh, atau juga Pulau Beralas Pasir.

Lokasinya yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia juga menjadi nilai lebih tersendiri, khususnya dalam menarik wisatawan mancanegara.

"Saya kalau healing ke pantai," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun