Setelah beroperasi selama hampir 70 tahun, Toko Buku Gunung Agung tutup. Adapun penyebab Toko Buku Gunung tutup dikarenakan mengalami kerugian pasca pandemi Covid-19.
Selain Toko Buku Gunung Agung tutup, beberapa toko seperti Togamas, Aksara, Kinokuniya, serta Books and Beyod telah berhenti beroperasi lebih dahulu.
Lantas, dengan banyaknya toko buku yang tutup di Indonesia, apakah dapat menjadi minat baca orang Indoensia jadi redup?
Selain membahas mengenai faktor penyebab tutupnya toko buku di Indonesia, Kompasiana juga telah merangkum artikel infinite, dari tanggung jawab keamanan data nasabah perbankan hingga PT KAI Indonesia memodifikasi kursi tegak kereta ekonomi.
Banyaknya Toko Buku Tutup, Akankah Minat Baca Jadi Redup?
Kompasianer Saverinus Suhardin, mengenang masa-masa saat ia tinggal di Kupang, bahwa keberadaan toko buku di Kota Kupang tidaklah banyak. Selain itu, akses bacaan di NTT terbatas, ia tidak heran jika Provinsi NTT masuk dalam kategori sangat rendah.
Dari pengalaman personal dengan keberadaan toko buku selama ia tinggal di Kupang, Kompasianer Saverinus Suhardin pun menyadari bahwa pergeseran minat baca telah berubah, termasuk cara mendapatkan bacaan bermutu. (Baca selengkapnya)
Pentingnya Audit Keamanan dan Keselamatan di Bandara
Bandara hanya satu bagian dari dunia penerbangan. Di satu sisi, bandara berfungsi sebagai tempat pergerakan pesawat. Di sisi lainnya bandara juga menjadi tempat pergerakan manusia dan barang.
Kesematan dan keamanan harus selalu diutamakan serta menjadi unsur paling penting yang harus dipenuhi oleh sebuah bandara.
Lantas, jika terjadi kecelakaan, siapa dan pihak mana yang bertanggung jawab dalam melakukan audit? (Baca selengkapnya)