Sebuah inflasi membuat nilai uang menjadi berkurang. Dengan kata lain, uang yang kita punya terus tergerus nilainya dari waktu ke waktu.
Hal tersebut tak lain disebabkan oleh tingkat inflasi akan meningkat dari tahun ke tahun, dan situasi ini tidak akan tetap sama dari tahun ke tahun.
Jadi jangan heran, jika bertahun-tahun dari sekarang, barang akan menjadi lebih mahal dari pada tahun 2022.
Sementara itu, sebagai karyawan, dengan penghasilan terbatas pada UMR, kita punya keterbatasan untuk memerangi inflasi.
Dan tentu saja, kita juga tidak bisa menuntut kenaikan gaji setiap tahun demi mengatasi inflasi yang terjadi.
Lalu bagaimana kita yang hanya berpenghasilan UMR dapat mengatasi hal ini?
Pembahasan mengenai inflasi dan penghasilan UMR ini pun menjadi salah konten populer dalam sepekan di Kompasiana.
Selain itu ada juga mengenai seputar kejahatan klitih di Joga, amalan utama selama bulan Ramadan, ending dari drama Korea Twenty-Five Twenty-One, hingga tapai legendaris untuk berbuka puasa.
Berikut konten-konten menarik dan populer terpilih yang masuk ke dalam jajaran Tren Pekan Ini di Kompasiana:
Inflasi (Kelewat) Tinggi, Punya Gaji Rp 5 Juta Tak Akan Cukup?
Uang yang kita punya tergerus nilainya dari waktu ke waktu. Sebab, dengan nominal yang sama, bukannya memperoleh jumlah barang yang lebih banyak, kita malah mendapat lebih sedikit.
Kondisi ini bukannya bakal konstan selamanya, mengingat dari tahun ke tahun, angka inflasi bakal terus bertambah.
Oleh sebab itu, bertahun-tahun kemudian, jangan heran, jika harga barang-barang bakal lebih mahal daripada tahun 2022.
Ini pastinya akan menjadi masalah, terutama bagi orang-orang golongan dengan berpenghasilan UMR (Rp 4-5 juta per bulan). Sanggupkah gajinya tadi mengimbangi kenaikan harga yang terjadi? (Baca selengkapnya)
Kejahatan Klitih, Saatnya Jogja Kita Tinggalkan?
Di jagad twitter, di tahun 2021 pernah beredar tagar #JogjaTidakAman# Klitih#SriSultanYogyaDaruratKlitih#.
Hal ini menunjukkan perhatian masyarakat terhadap kejahatan yang dilakukan sekelompok remaja di Jogja ini sudah sangat mengkhawatirkan. Para orangtua yang menyekolahkan anak di Jogja pasti semua mengalami kekhawatiran yang sama.
Semula orangtua bangga karena anaknya bisa sekolah atau kuliah di kota Jogja yang mendapat julukan sebagai Kota Pelajar. Tetapi menunjuk keamanan kota Jogja beberapa tahun terakhir ini, orangtua merasa cemas dengan keberadaan anak mereka di Jogja. (Baca selengkapnya)
8 Amalan Utama Selama Ramadan
Rasululllah bersabda, "Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal dengan tujuh ratus kali lipat.
Hadis di atas menjelaskan kepada kita bahwa puasa ramadan memiliki banyak sekali keutamaan. Janji Allah Swt akan melipatgandakan pahala amal kebaikan dan memberikan kebahagiaan tiada tara bagi umat yang taat menjalankannya.
Oleh sebab itu, selain menunaikan ibadah wajib puasa selama bulan Ramadan, kita hendaknya juga lengkapi dengan amalan-amalan kebaikan yang niscaya dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt.
Apa saja amalan-amalan kebaikan yang bisa kita kerjakan selama bulan Ramadan? (Baca selengkapnya)
Ending Mengejutkan Drama Korea Twenty-Five Twenty-One
Setelah penayangan drama korea Twenty-Five Twenty-One episode 13 dan 14 minggu lalu, penonton semakin penasaran untuk mengetahui nasib Hee Do dan Yi Jin di dua episode terakhir.
Pasalnya, keduanya dikisahkan bentemu kembali dalam teleconference dalam salah satu segmen di acara berita milik Baek Yi Jin.
Akhir episode 14 membuat heboh karena ucapan Yi Jin yang memberikan ucapan selamat atas pernikahan Hee Do.
Karena kehebohan di episode 14 tersebut, banyak penonton yang menduga adanya beberape kemungkinan ending drama. Ada yang masih berpikir positif bahwa mereka masih akan tetap bersama.
Namun, juga ada beberapa yang sudah pasrah akan nasib mereka yang sepertinya akan berpisah. (Baca selengkapnya)
Mencicipi Lamang Tapai Legendaris untuk Berbuka Puasa
Di Pasar Mambo yang hanya ada di bulan Ramadan ini, aneka kuliner dijajakan untuk berbuka puasa, bahkan ada kuliner yang hanya tersedia di bulan Ramadan saja.
Bisa kita temui berbagai macam penganan baik tradisional maupun penganan kekinian, minuman segar seperti air kelapa muda, air kacang tujuh, ada juga olahan masakan tradisional berupa gulai, lauk pauk khas Kerinci.
Kuliner yang menjadi ciri khas dan legendaris di Pasar Mambo adalah "Lamang Tapai", yakni lamang (lemang) yang dijual bersama tapai ketan. Kuliner khas ini mengingatkan saya pada almarhum bapak yang merupakan penggemar berat lamang tapai.
Lamang tapai legendaris di Kota Sungai Penuh yang terkenal sejak dulu adalah lamang tapai Ibu Hj. Alinar. Usaha lamang tapai milik Ibu Hj. Alinar ini sudah dimulai sekitar tahun 1970, beliau dikenal dengan sebutan Uni Linar, Mak Wo, atau Induk Bujang karena memiliki empat orang anak laki-laki. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H