Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Minyak Goreng Rp 14.000 Per Liter, Masyarakat Diimbau Tidak Panic Buying

20 Januari 2022   12:10 Diperbarui: 20 Januari 2022   15:16 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Operasi Pasar minyak goreng murah di Kecamatan Johar Baru, yang digelar oleh Sinar Mas bersama Sudin PPUKM Jakarta Pusat)(kompas.com/REZA AGUSTIAN)

Kabar pemerintah resmi memberlakukan kebijakan minyak goreng satu harga menjadi Rp 14.000 per liter di seluruh Indonesia disambut positif oleh masyarakat.

Harga minyak goreng Rp 14.000 per liter di toko ritel moderm berlaku Rabu (19/1/2022). Adapun untuk pembelian, toko ritel modern membatasi maksimal pembelian 2 pieces untuk 1 liter dan maksimal 1 pieces untuk kemasan 2 liter.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga mengunggkapkan bahwa harga minyak goreng turun menjadi Rp 14.000 per liter tidak terbatas hanya untuk kemasan premium, namun juga berlaku untuk kemasan sederhana.

Hindari Perilaku Panic Buying Minyak Goreng Murah

Dengan adanya aturan baru tersebut, Menteri Perdagangan juga menegaskan bagi semua pihak untuk tidak melakukan penyelewengan minyak goreng murah, dan juga untuk masyarakat diimbau agar tidak memborong minyak goreng meskipun harganya mulai murah.

Kompasianer Nina Sulistiati dalam tulisanya menceritakan pengalamannya membeli minyak goreng di sebuah mini market dekat rumahnya usai mendapat pesan singkat dari WhatsAPP bahwa harga minyak goreng turun.

Baca juga: Seperti Halnya Virus Corona, Panic Buying Juga Berbahaya

Dengan turunnya harga minyak goreng, ia pun sempat tidak menyangka jika momen ini justru dimanfaatkan sebagian orang untuk memborong minyak goreng dengan mengerahkan anggorata keluarga lain untuk mengantri dan membeli minyak goreng.

"Sepulang kantor saya mampir ke salah satu mini market yang dekat dengan rumah. Ternyata di sana sudah antre para ibu yang sebagian besar memborong minyak goreng. Paling sedikit mereka membeli dua botol dan dua revil minyak goreng berbagai merk," ujarnya.

Rak minyak goreng yang kosong melompong diserbu pembeli (foto: Kompasianer widikurniawan) 
Rak minyak goreng yang kosong melompong diserbu pembeli (foto: Kompasianer widikurniawan) 
Pengalaman serupa juga dialami oleh Kompasianer Widi Kurniawan yang justru mendapati rak khusus minyak goreng sudah ludes di salah satu mini market di Kabupaten Bogor pada hari pertama harga minyak goreng turun harga.

Kompasianer Widi Kurniawan pun akhirnya mencoba bertanya mengenai ketersediaan stok untuk besok kepada pihak minimarket.

Menurut pemaparan pihak mini market, stok minyak goreng harga Rp 14.000 per liter akan datang.

"Dikiranya cuma hari ini aja kali, jadi pada beli mumpung murah. Padahal emang udah turun Pak, besok-besok pasti stoknya masih ada lagi," ujar pihak mini market.

Baca juga: Peran Media dalam Membentuk Perilaku Panic Buying

Kompasianer Sri Patmi melalui tulisannya juga membagikan fenomena berburu minyak goreng mewah yang dilakukan oleh emak-emak.

Bahkan, teman kantornya ada yang rela mengantri di mini market Bendungan Hilir dan Sudirman Jakarta hanya untuk mendapatkan minyak murah demi istri tercinta.

Begitulah ragam fenomena berburu minyak goreng murah. Kalau di lingkungan tempat tinggalmu, bagaimana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun