Pembahasan mengenai starting pilihan eleven Timnas Indonesia pada ajang Piala AFF U-23 menjadi salah satu konten paling menarik perhatian pembaca sepanjang pekan ini.
Selain itu ada juga mengenai alasan menolak Mesut Oezil merumput di Indonesia, lahan pembangunan bandara baru di Bali Utara, maggot BSF sebagai pakan masa depan hingga pengalaman perjalanan menuju Payakumbuh, Sumatera Barat.
Berikut konten-konten menarik dan populer selama sepekan dalam "Tren Pekan Ini" di Kompasiana:
Starting Eleven Timnas Indonesia Ini Bisa Kalahkan Malaysia, Vietnam, dan Thailand di Piala AFF U-23

Dalam undian di Piala AFF U-23 2022, Timnas Indonesia tergabung di Grup B, bersama Malaysia, Myanmar dan Laos.
Saingan Indonesia tidak hanya datang dari Malaysia, tetapi ada Vietnam dan Thailand, yang telah siap merebut gelar juara milik Indonesia, yang diraih pada tahun 2019.
Coach STY sangat optimis, jika Timnas Indonesia dapat mempertahankan gelar juara tersebut, sehingga Coach STY akan kembali memanggil pemain andalannya di Piala AFF 2020.
Kompasianer Ari Sony pun memberikan prediksi yang masuk ke dalam starting eleven timnas Indonesia pada Piala AFF U-23. Siapa saja mereka? (Baca selengkapnya)
3 Alasan "Menolak" Mesut Ozil Main di Indonesia

Konon ada komunikasi intens antara Raffi Ahmad dan Ozil, mantan bintang Schalke 04, Werder Bremen, Real Madrid dan Arsenal yang kini membela Fenerbahce di Liga Turki ini.
Yang kocak adalah bahwa sebuah media Turki yang dikutip media massa Indonesia sebenarnya juga mengutip sebuah media lokal Indonesia. Jadi sangat lucu ketika membaca bahwa media Turki menegaskan kepindahan Mesut Ozil.
Seolah semua media Turki membahas isu ini, padahal cuma satu media Turki. Itupun mengutip media lokal Indonesia. (Baca selengkapnya)
Bali dan Kegalauan Putuskan Lokasi Bandara Bali Utara

Dalam konteks "kebutuhan" membangun bandara baru hendaknya kita mengedepankan nilai manfaatnya untuk jangka panjang, tidak terjebak dengan "ayam dan telor", mana duluan.
Mari kita coba bijak menyikapi pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati dan Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo. Apakah sudah ada jalan tol saat dibangunnya bandara tersebut?
Tol akses Bandara Kertajati yang menyambung Tol Cipali baru selesai dibangun tahun 2021 bahkan tol Cisumdawu belum rampung 100% sementara Bandara Kertajati telah diresmikan 2018.
Lalu Bandara Internasional Yogyakarta telah diresmikan tahun 2020, sementara jalan tol Yoyja - Solo baru mulai pembebasan tanah tahun 2021.
Tentu setelah dukungan infrastruktur secara menyeluruh terwujud maka peran dan fungsi kedua bandara besar tersebut akan optimal. (Baca selengkapnya)
Maggot BSF, Pakan Ternak Masa Depan Memanfaatkan Sampah Organik
Sumber Foto: ksbbpersampahan.com

Maggot sama dengan larva atau belatung, jadi maggot BSF adalah larva dari jenis lalat besar berwarna hitam yang mirip seperti tawon.
BSF (Black Soldier Fly) atau lalat tentara hitam, merupakan serangga yang berperan sebagai pengurai organik yang penting untuk mengembalikan nutrisi ke tanah. Lalat yang baik hati ini tidak membawa penyakit seperti lalat rumahan.
Sumber makanan dari maggot BSF ini adalah sampah organik seperti sampah dari sisa makanan, kulit atau biji dari buah, sayur dan masih banyak lagi.
Ternyata maggot BSF bisa kita manfaatkan untuk pakan ternak, seperti untuk pakan budidaya ikan seperti ikan lele dan jenis ikan budidaya lainnya. (Baca selengkapnya)
Lewat Tol ke Palembang, Mobil Bergoyang di Jalan Berlubang
KOMPAS.com

Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang membagikan pengalamannya ketika melintas lepas Pelabuhan Bakauheni Payakumbuh, Sumatera Barat.
Menurut dia aspal jalan terlihat agak kasar. Dan dia menduga jalan dibangun dengan konstruksi beton.
Dia juga mengatakan tak melihat lampu jalan. Jalan pun penuh dengan lubang.
"Saya membayangkan seandainya melaju di jalan tol itu pada malam hari dan dalam kondisi hujan, akan berisiko karena gelap dan kemungkinan lubang tertutup genangan air," tulisnya. (Baca selengkapnya)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI