Kabar dihentikannya operasi BlackBerry membuat para penggunanya bernostalgia ke masa lalu, masa saat Blackberry menjadi ponsel paling digandrungi.
Blackberry bukan sekedar perangkat saat itu, namun juga simbol status. Pekerja professional wajib memilikinya, kemudian datang iPhone.
Pada awalnya tidak ada yang berubah BlackBerry terus mendominasi pasar smartphone, tetapi mereka membuat satu kesalahan utama yaitu gagal untuk berinovasi.
Kemudian muncullah Apple yang boleh dibilang merajai pasar anak muda segmentasi atas. Hingga kini Apple adalah 'pegangan' kaum atas.
Namun, hingga kini pula, Apple masih bersikeras mengandalkan keamanan data pengguna dibanding fleksibilitas untuk memproduksi semua perangkatnya.
Apple bersikeras menggunakan sistem operasi sendiri, tidak menyediakan slot kartu memori, kebanyakan file yang hanya boleh diunduh dari iStore atau Apple Store, dan yang terakhir mungkin tidak terlalu penting tapi desainnya yang kelihatan nya "itu-itu saja".
Lalu, akankah apple jadi the next BlackBerry? (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H