Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Faktor "X" tentang Harga Rumah dan Kegagalan Blackberry

7 Januari 2022   04:05 Diperbarui: 7 Januari 2022   04:09 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biogas desa Paling Serumpun. (Foto LTA/dokpri/Fatmi Sunarya)

Kerap kali kita mendengar bahwa kini harga rumah sungguh sangat mahal. Ada banyak faktornya, seperti lokasi yang strategis maupun bangunan rumah yang otentik.

Akan tetapi, tidak sedikit ketika kita membeli rumah seken, justru harganya bisa sama mahalnya dengan harga rumah yang baru dibangun.

Hal-hal semacam itulah yang, pada akhirnya, membuat harga rumah selalu tinggi.

Untuk rumah seken, misalnya, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk merenovasi sebelum dijual kerap dibebankan kepada pembeli bukan kepada pemilik asli.

Selain pembahasan mengenai harga rumah, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana.

1. Faktor X Bikin Harga Rumah Tak Masuk Akal

ilustrasi pembangunan perumahan. (Sumber: Kementerian PUPR via Kompas.com)
ilustrasi pembangunan perumahan. (Sumber: Kementerian PUPR via Kompas.com)

Program Rumah Swadaya yang digagas Kementerian PUPR sedikit memberi angin segar minimal bagi masyarakat yang memerlukan renovasi atau perbaikan rumahnya.

Lantas, bagaimana dengan harga rumah yang selalu tinggi itu? (Baca selengkapnya)

2. Alasan Kegagalan BlackBerry, Akankah Apple Jadi The Next BlackBerry?

Ilustrasi: Trackpad pada BlackBerry Classic. (Oik Yusuf/ Kompas.com)
Ilustrasi: Trackpad pada BlackBerry Classic. (Oik Yusuf/ Kompas.com)

Ponsel BlackBerry pernah menjadi ponsel terpopuler sejumlah kalangan di awal era 2000-an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun