Hal yang paling ditegaskan dalam PTM 100 persen ini adalah pihak berwenang mesti tegas untuk menutup sekolah apabila ditemukan penyebaran virus Corona.
Alasan Kemendikbud Ristek kini mengizinkan PTM 100 persen digelar karena pertimbangan situasi pandemi Covid-19 sudah mulai membaik di akhir tahun 2021.
Baca juga: Siap PTM 100 Persen di Tengah Bayang-bayang Varian Omicron?
Bukan hanya itu, selama Pandemi covid-19 ternyata bidang pendidikan banyak mendapat dampak negatif.
Inilah yang jarang diketahui, seperti dikutip dari kompasc.com, ternyata angka putus sekolah meningkat di jenjang sekolah dasar (SD).
Bagaimana kita mesti menyikapi PTM 100 persen ini agar berjalan baik?
Berikut ini 5 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana: dari PTM 100 persen hingga bahasa Indonesia yang digunakan di media sosial.
1. PTM "Full" Mengagetkan Siapkah Sekolah Mengantisipasinya?
Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) full di Jakarta sudah di mulai hari Senin, tanggal 3 Januari 2022. Di tengah-tengah kasus Omicron, seperti apa kesiapan sekolah? (Baca selengkapnya)
2. "Self Development", Seberapa Pentingkah?
Self development merupakan aktivitas manusia yang berkelanjutan untuk memaksimalkan pencapaian di dalam hidupnya.
Dalam menjalani proses self development ada beberapa pilihan yang bisa ditempuh. (Baca selengkapnya)
3. Menjaga Bahasa Indonesia Melalui Chatting di Media Sosial
Dalam keseharian, tentunya kehidupan kita tidak lepas dari yang namanya berkomunikasi melalui media sosial.
Namun, sudahkah kamu menggunakan bahasa Indonesia yang benar saat berkomunikasi? (Baca selengkapnya)
4. Leburnya Eijkman ke Dalam BRIN: Riset Kalis atau Menangis?
Dengan "dilepaskannya" jubah peneliti mau tidak mau tugas pokok dan fungsi tak lagi menjadi sebagai peneliti melainkan berubah sesuai nomenklatur yang diputuskan oleh lembaga tersebut. (Baca selengkapnya)
5. Ketika Tottenham Hotspur Lebih Yakin dan Man United Ragu dengan Antonio Conte
Nama Antonio Conte sempat santer dibicarakan kala MU ditinggal Solksjaer. Namun, akhirnya Tottenham lah yang mengontrak Conte dan terbukti performa tim ini membaik.
Apakah merosotnya performa MU karena tak jadi mengontrak Conte sebagai pelatih? (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H