Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengintip Perayaan Unik Hari Natal (II): Angsa Panggang hingga Perayaan Terlama di Dunia

25 Desember 2021   04:54 Diperbarui: 25 Desember 2021   04:57 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (envato elements)

Mengintip Tradisi Perayaan Unik Hari Natal: Angsa Panggang hingga 4 Bulan Merayakan Natal

Perayaan Natal selalu dirayakan dengan beragam tradisi yang unik dan khas. Mulai dari bertukar kado, meniup lilin, hingga membuat pohon Natal.

Berbeda negara berbeda pula tradisi yang dilakukan. Semuanya memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing.

Pada edisi sebelumnya, Kompasiana telah menyajikan perayaan unik Hari Natal di beberapa negara, seperti Jepang, Irlandia, hingga Indonesia. (Baca selengkapnya di sini)

Kini, Kompasiana telah merangkumkan perayaan unik Hari Natal bagian kedua. Berikut daftarnya:

Angsa Panggang
Weihnachtsgans (Jrgen Howaldt via wikimedia)
Weihnachtsgans (Jrgen Howaldt via wikimedia)

Selain bertukar Kado, tradisi unik lainnya pada malam perayaan Natal di Jerman adalah angsa panggang.

Weinachtgans atau Gaensebraten adalah angsa yang dimasak dengan cara dipanggang, dilengkapi dengan saus panggang, kohl merah atau Rotkohl dan bola-bola kentang atau Kartoffelklosse.

Mengapa angsa sebagai hidangan malam Natal?

Pada dasarnya orang Jerman jarang sekali makan daging angsa. Pasalnya, daging angsa dihidangkan hanya dua kali dalam setahun.

Biasanya hidangan angsa panggang ini tepat pada momen-momen perayaan hari besar, seperti hari raya Santo Martin (11 November) dan pada malam Natal (24 Desember), atau orang Jerman menyebutnya dengan heilige Abend atau malam kudus. (Baca selengkapnya di sini)

Bertukar Kado seharga 3 Euro di Jerman
ilustrasi (envato elements)
ilustrasi (envato elements)

Di Jerman tukar-menukar kado ini juga biasa dilakukan menjelang Natal. Tujuannya tak lain adalah mempererat hubungan persaudaraan dan persahabatan.

Acara bertukar kado turut banyak dijumpai di sekolah, umumnya sekolah dasar. Biasanya sang guru kelas yang akan menyiapkan dan mengaturnya. Nama-nama penerima kado dilakukan dengan cara mengundi, dan masing-masing harus merahasiakan.

Batas maksimal harga kado ditentukan, sebesar 3 euro. Jumlah yang tidak memberatkan. Anak seusia mereka umumnya menghadiahi keperluan sekolah atau cokelat.

Di Jerman, acara bertukar kado disebut dengan wichteln. Istilah wichteln yang mengacu pada kata "Wichtel" (tanpa huruf n).

Dalam mitologi Nordik, Wichtel sebanding dengan makhluk halus dan peri yang baik hati. Disebut dalam legenda dan dongeng, Wichtel adalah makhluk yang bentuknya menyerupai manusia, tetapi ukurannya sangat kecil. Kita menyebutnya kurcaci. (Baca selengkapnya di sini)

Natal Terlama di Dunia

ilustrasi (envato elements)
ilustrasi (envato elements)

Perayaan Natal umumnya disemarakkan hanya beberapa hari. Di beberapa negara tertentu semarak Natal mulai terlihat satu minggu sebelum tanggal 25.

Tetapi, sebuah negara di Asia, melakukan persiapan Natal sejak September dan baru berakhir pada Desember. Tak jarang hingga Januari.

Ya, negara itu adalah Filipina. Dengan begitu, Filipina menjadi negara terlama di dunia yang merayakan Hari Natal.

Kurang lebih Filipina merayakan Natal selama empat hingga lima bulan lamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun