Berapa olahan aci yang Kompasianer ketahui? Cireng, cilok, cimol, ...
Jajanan atau camilan khas Jawa Barat ini sangat beragam. Menariknya, dari banyaknya olahan tersebut semua menggunakan aci atau biasa disebut tepung tapioka sebagai bahan dasar.
Oleh karena itu, tidak heran jika apapun nama olahan, dari bentuk hingga isinya aci ini pasti kenyal --bisa garing di luar dan kenyal di dalam.
Jika kini kita coba jajan ragam olahan aci ini memang awalnya membawa nostalgia saat masih SD, di depan sekolah.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu olahan aci ini jadi bentuk dan bumbu pendampingnya. Jajan aci, tidak lagi jajanan anak kecil.
Cimol: aci digemol.
Cimol, misalnya, terbuat dari adonan tepung aci yang diberi bumbu garam, merica, dan minyak ikan. Adonan tersebut dibuat kecil-kecil, lalu digoreng.
Cilok: aci dicolok.
Cilok mungkin jadi yang familiar, karena bentuknya yang menyerupai bakso. Bedanya ada pada tekstur yang lembut dan kenyal.
Cireng: aci digoreng.
Sedangkan cireng biasanya berbentuk pipih. Adonan aci ini kerap kita temui di penjual gorengan. Disajikan bisa dengan saus sambal maupun bumbu kacang.
Baca juga: Cireng Sehat Selera Rumahan
Ada lagi, kah? Atau, Kompasianer ada resep sendiri dalam mengolah aci?
Kompasianer Hastira Soekardi menuliskan satu olahan aci yang jarang kita temui: ciko, aci dikoko.
Ciko merupakan camilah khas Cirebon. Dulu, tulisnya, sering dijajakan dan bisa ditemui di mana saja. Tapi, kini ciko biasanya hanya bisa ditemui saat bulan Ramadan saja.
"Ciko itu dulu dibungkus dengan daun pisang. Kalau sekarang mah pakai kertas. Dan enaknya lagi kalau minumnya es kelapa muda," lanjutnya.
Kalau yang penasaran apa saja bahan yang dibutuhkan dan bagaimana resepnya, silakan lihat saja di sini: Ciko, Kuliner yang Terlupakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H