Bagi kamu yang gemar bepergian dengan transportasi umum khususnya bus, pasti sering dibuat terkejut dengan sopir bus yang membawa kendaraan melebihi batas kecepatan.
Sayangnya, meski sudah ada peringatan rambu batas kecepatan, masih banyak sekali sopir bus yang tetap nekat ngebut hingga menyalip kendaraan yang ada di depannya.
Tak jarang, aksi sopir bus tersebur kerap membuat geram pengendara lainnya. Lantas, apa sih sebenarnya yang membuat sopir bus sering ngebut di jalan?
Selain pembahasan mengenai alasan sopir bus sering mengebut di jalan, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di kompasiana: dari mudahnya take over KPR ke bank lain hingga aturan karantina sepulang dari luar negeri.
1. Situasi dan Kondisi yang Bikin Sopir Bus Ngebut di Jalan Raya
Pemandangan sopir bus ngebut membawa kendaraan kerap menjadi pemandangan yang biasa ditemui jika berada di jalan raya.
Kompasianer Sri Hartono yang pernah menjadi kondektur dan pengalamannya  mengobrol dengan sopir bus, banyak memberikannya ragam fakta yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya mengenai alasan sopir bus sering ngebut saat membawa kendaraan di jalan raya. (Baca selengkapnya)
2. Pengalaman Take Over KPR ke Bank Lain, Gampang Kok!
Memiliki rumah tentu merupakan dambaan setiap orang. Namun seiring dengan semakin tingginya harga rumah, terutama di kota-kota besar, membuat kemampuan daya beli masyarakat menurun. Sehingga, banyak orang yang kini memanfaatkan fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dari bank.
Perlu diketahui, sistem KPR setiap bank tentunya memiliki perhitungan dan keuntungan yang berbeda. Oleh karenanya, menentukan KPR perlu persiapan yang matang.
Tapi, bagaiamana jika di tengah jalan,tersebit keinginan mengganti program pembayaran KPR ke bank lainnya dikarenakan menginginkan pembayaran angsuran yang lebih ringan? (Baca selengkapnya)
3. Memahami Konsep "Frugal Living", Bukannya Pelit Melainkan Hidup Hemat!
Belakangan ini semakin banyak istilah gaya hidup baru yang nampak relevan jika diterapkan di situasi yang tidak pasti, salah satunya frugal living atau gaya hidup minimaslis sesuai kebutuhan.
Konsep frugal living tidak sama dengan pelit. Pasalnya, gaya hidup ini mengajarkan kita untuk memprioritaskan membeli barang-barang berdasarkan kebutuhan bukan keinginan.
Lalu, langkah apa saja yang bisa dilakukan dalam menerapkan frugal living di keseharian? (Baca selengkapnya)
4. Pengalaman Vaksinasi Booster, Vaksin Silang, dan Omicron
Setelah gelombang keempat corona menerjang Jerman dan negara Eropa lainnya, pelaksanaan vaksinasi di negara tersebut pun kian dipercepat.
Proses vaksinasi yang dipercepat tidak hanya untuk vaksin doses satut dan dua, namun juga untuk vaksin booster.
Berdasarkan pemaparan Kompasianer Hennie Triana yang kini tinggal di Jerman, dirinya telah menerima 3 jenis vaksin.
"Saya menerima Biontech saat vaksinasi pertama dan kedua, tetapi vaksinasi booster ini saya mendapatkan Moderna." (Baca selengkapnya)
5. Pengalaman Karantina Setelah dari Luar Negeri Aturan karantina pelaku perjalanan internasional kembali menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Pasalnya jika semula aturan karantina yang ditetapkan ialah 3 hari, kini masa karantina menjadi 10 hari di tempat yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Nah, bagi Kompasianer yang dalam waktu dekat ini akan melakukan perjalanan ke luar negeri, bagaimana sih prosedur menjalani karantina di Indonesia setelah balik dari luar negeri? (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H