Sejak pertama kali muncul hingga hari ini, rasa-rasanya keberadaan transportasi berbasis aplikasi, seperti ojek online (ojol).
Kemudahan hingga peluang usaha lain yang turut terbantu mampu membawa perubahan besar bagi pola hidup masyarakat di Indonesia.
Kehadiran ojol ini mampu jadi beberapa solusi atas kebutuhan sistem transportasi. Penumpang maupun konsumen lainnya bisa dengan mudah memesan dan dijemput di tempat.
Adakah pengalaman menarik yang Kompasianer dapat saat menggunakan jasa ojol ini?
Selain pembahasan mengenai ojol, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana: dari wawancara ekslusif dengan Siskaeee hingga analisis pertandingan pertama Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.
1. Ojek Online yang Menolak Uang Tip
Mengapa tidak memberi "uang parkir" melalui fitur "tip" yang ada di aplikasi ojek online?
Kadang memanfaatkan fitur tersebut. Namun, ada sebuah peristiwa menjadi lebih mengerti makna "uang cash" di tengah pandemi Covid-19. (Baca selengkapnya)
2. Menyingkap Pesona Sisi Barat Danau Toba
Kisah Boru Pareme dan keturunanya adalah bagian dari cerita pembentukan bentang alam sisi barat Danau Toba.
Setelah dibentuk letusan Gunung Toba, lalu ditempa perubahan iklim dari masa ke masa, datanglah campur-tangan budaya manusia Batak. (Baca selengkapnya)
3. Kisah Mbah Prapto Bertahan Jadi Kusir Andong Selama 60 Tahun
Mbah Prapto menjelaskan ada sekitar 149 andong di DIY yang tidak sanggup bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Saat ini, lanjutnya, total kusir andong yang tersisa hanya sebanyak 387 dan masih bertahan hingga saat ini. (Baca selengkapnya)
4. Terlalu, Masalah Klasik Timnas Garuda yang Tak Pernah Tuntas
Laga perdana Timnas Garuda baru saja usai dengan kemenangan 4-2 atas Kamboja di Stadion Bishan Singapura, Kamis (9/12/21).
Sementara bagi Timnas Indonesia, walaupun menang, tetapi sepanjang laga tersebut masih banyak sekali kelemahan yang sangat mendasar. (Baca selengkapnya)
5. "Siskaeee Pintar Mengaji," Kata Enti Irianingsih, Guru TK-nya
Setamat sekolah Madrasah Siskaeee memilih pergi dari sana. Ia ingin lepas dari serangan bully-an.
Siskaeee nyaris tak kuat menanggung guncangan serta beban psikis yang selama bertahun-tahun menderanya. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H