Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kebiasaan Kecil yang Bisa Dilakukan Setelah Pensiun

10 Desember 2021   04:24 Diperbarui: 10 Desember 2021   04:27 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Self compassion.| Sumber: evgenyatamanenko via Kompas.com

Saat masa pensiun tiba, yakinlah itu bukan akhir dari kehidupan. Meski kehilangan banyak kesibukan, tapi jadi bisa menjalani untuk menikmati kegiatan sehari-hari.

Kehidupan setelah pensiun itu kerap kali menawarkan kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin atau belum sempat dilakukan karena kesibukan saat bekerja.

Kenikmatan hidup, barangkali, akan terus meningkat walau tidak signifikan.

Kebiasaan kecil apa yang biasa akan Kompasianer lakukan saat datangnya waktu pensiun tiba?

Berikut ini 5 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana.

1. Setelah Pensiun, Ngapain Ya?

Ilustrasi menikmati hari-hari pensiun dengan bahagia | Sumber: shutterstock
Ilustrasi menikmati hari-hari pensiun dengan bahagia | Sumber: shutterstock

Banyak orang yang akan memasuki masa pensiun mulai bingung, tentang keadaan seperti apa kehidupan setelahnya.

Bisakah kita membayangan, 5 kegiatan rutin yang akan kita lakukan saat waktu pensiun itu tiba? (Baca selengkapnya)

2. Kebiasaan Kecil yang Dapat Merusak Otak Tanpa Kita Sadari

Ilustrasi: kebanyakan kita melakukan beberapa kebiasaan, yang meskipun kecil dan terlihat remeh, namun membahayakan otak (unsplash.com/Greg Rosenke)
Ilustrasi: kebanyakan kita melakukan beberapa kebiasaan, yang meskipun kecil dan terlihat remeh, namun membahayakan otak (unsplash.com/Greg Rosenke)

Dalam beberapa hal, otak berkembang seperti otot tubuh kita. Semakin sering kita menggunakannya dengan cara tertentu, semakin mampu otak kita untuk melakukan tugas yang kita inginkan. (Baca selengkapnya)

3. Angkot Medan, Parah!

Angkot yang tertabrak Kereta Api di jalan Sekip Medan (foto:tribunnews.com)
Angkot yang tertabrak Kereta Api di jalan Sekip Medan (foto:tribunnews.com)

"Kejar setoran" adalah alasan klasik mereka. Padahal mereka sadar kalau menyerempet kendaraan lain harus keluar uang banyak untuk ganti rugi. (Baca selengkapnya)

4. Faktor Utama yang Memengaruhi Pertumbuhan Masa Depan Pasar IoT

Ilustrasi belanja online. (sumber: william Potter via kompas.com)
Ilustrasi belanja online. (sumber: william Potter via kompas.com)

Pasar IoT berkembang pesat. Pertumbuhan mungkin lebih lambat dari yang diharapkan di awal Revolusi Industri 4.0.

Akan tetapi, hal tersebut bukan karena kurangnya kepercayaan atau keyakinan pada dampak yang dapat ditimbulkan oleh teknologi. (Baca selengkapnya)

5. Mengenal "Self-Compassion", Sebuah Seni Berdamai dengan Diri Sendiri

Ilustrasi Self compassion.| Sumber: evgenyatamanenko via Kompas.com
Ilustrasi Self compassion.| Sumber: evgenyatamanenko via Kompas.com

Pentingnya self-compassion, sebagai bentuk perdamaian dengan diri sendiri untuk bersikap baik terhadap dirimu dan tidak menghakimi terhadap apa yang terjadi. (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun