"Artinya, generasi milenial tidak punya persiapan yang cukup untuk memasuki masa pensiun. Mungkin, karena mereka berpikir masih muda dan tidak perlu buru-buru menyiapkan masa pensiun," tulis Kompasianer Syarif Yunus.
Ini yang kadang abai dari kita selama ini, saat banyak orang tidak siap pensiun maka kekhawatiran akan hidup di hari tua itu perlu dipikirkan.
Kompasianer Raiders Salomon menyarankan agar menyesuaikan gaya hidup juga merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pensiun.
"Ada gaya hidup yang perlu dikurangi, antara lain gaya traveling dan gaya konsumerisme," tulisnya.
Idealnya memang pekerja bisa menyetor sebanyak 10%-15% dari upah setiap bulan.
Makanya, Kompasianer Nogo Tegar Segara dana pensiun itu bisa berupa cara menabung yang disisihkan dari gaji selama kita aktif bekerja.
Ketika kita nanti memasuki masa pensiun dan tidak bekerja lagi, maka dana pensiun ini yang dapat kita pergunakan untuk berbagai kebutuhan.
Ada 4 instrumen investasi menurut Kompasianer Nogo Tegar yang dapat kita pilih untuk mempersiapkan dana pensiun.
"Reksa dana, DPLK, investasi saham, dan menabung atau membeli emas," tulisnya.
Untuk investasi saham, misalnya, ada dua tujuan kita investasi pada saham, pertama untuk meningkatkan aset dan tujuan kedua adalah mendapatkan arus kas dari transaksi saham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H