Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Penyebab Konflik di Kantor hingga Kiat Menghadapi Anak yang Tidak Mau Sekolah

11 November 2021   04:00 Diperbarui: 11 November 2021   04:01 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stres di tenpat kerja (sumber: shutterstock via kompas.com)

Dalam dunia kerja, konflik dengan rekan kerja merupakan hal yang sering terjadi. Biasanya konflik terjadi bisa karena perbedaan pendapat, tidak cocok dengan sikap rekan kerja yang terlalu toxic, hingga candaan yang tidak tepat berujung menimbulkan sakit hati.

Ketika konflik antara rekan kerja terjadi, sikap diam dan tidak saling bertegur sapa pun kerap.

Nah, agar konflik tidak terjadi berlarut-larut, berikut Kompasiana telah merangkum artikel terpopuler mengenai dampak konflik dengan rekan kerja hingga mengatasi anak yang tidak ingin masuk sekolah.

1. Benarkah Konflik di Tempat Kerja Sengaja Diciptakan?

Ilustrasi stres di tenpat kerja (sumber: shutterstock via kompas.com)
Ilustrasi stres di tenpat kerja (sumber: shutterstock via kompas.com)
Kita pasti selalu berpikir bahwa konflik selalu berdampak negatif. Namun, tahukah kamu bahwa konflik yang dikelola dengan baik justru dapat meningkatkan kinerja karyawan, dan bahkan karyawan dapat mengeluarkan semua potensi terbaiknya untuk mendapatkan titik keseimbangan baru? (Baca selengkapnya)

2. Minyak Goreng Masih Mahal, Yuk Buat Minyak Ayam Penggantinya

Ilustrasi minyak ayam (sumber: shutterstock/Rosdaniar via Kompas.com)
Ilustrasi minyak ayam (sumber: shutterstock/Rosdaniar via Kompas.com)

Harga minyak goreng di pasaran semakin mahal, membuat semua orang harus  menghemat penggunaannya. Berbagai alternatif pun dilakukan agar tetap bisa memasak, salah satunya dengan membuat minyak ayam. (Baca selengkapnya)

3. Mendidik Anak Menjadi Pahlawan

Ilustrasi menanamkan nilai kepahlawanan pada anak (sumber: Ketut Subiyanto via edukasi.kompas.com)
Ilustrasi menanamkan nilai kepahlawanan pada anak (sumber: Ketut Subiyanto via edukasi.kompas.com)
Menanamkan nilai kepahlawanan kepada anak merupakan hal yang baik jika diterapakan sejak dini. Pasalnya dengan menanamkan sikap tersebut, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, pekerja keras, dan mengerti kepentingan banyak orang.

Lalu, bagaimana cara untuk menyiapkan anak menjadi pahlawan? Berikut empat langkah yang bisa diterapkan oleh orangtua di rumah. (Baca selengkapnya)

4. Menjadi Negosiator yang Andal, Apa yang Mesti Dilakukan?

Ilustrasi negosiasi (Sumber: freepik.com/pressfoto via Kompas.com)
Ilustrasi negosiasi (Sumber: freepik.com/pressfoto via Kompas.com)

Menjalani perasa sebagai negosiator bukanlah hal yang mudah. Sebab, di pundak negosiator nasib organisasi yang diwakilinya ditentukan kesuksesannya. 

Oleh karenanya, supaya menjadi negosiator yang handal, kamu membutuhkan beberapa skill berikut ini. (Baca selengkapnya)

5. Empat Cara Mengatasi Siswa yang Ingin Keluar Sekolah

Ilustrasi guru mengajar di kelas (Sumber: Tribunnews/Jeprima)
Ilustrasi guru mengajar di kelas (Sumber: Tribunnews/Jeprima)

Ada kalanya orangtua harus memindahkan anak ke sekolah lain karena berbagai alasan, misalnya mutasi pekerjaan hingga masalah finansial.

Tak jarang, memindahkan anak ke sekolah lain kerap membuat anak menjadi gelisah hingga muncul keinginan untuk keluar dari sekolah.

Lalu, langkah seperti apa yang sebaiknya dilakukan orangtua agar mengurungkan keinginan anak untuk keluar dari sekolah? (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun