Meski kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan, namun persoalan belum selesai begitu saja.
Kompasianer Ridha Afzal melalui tulisannya Nasib Relawan Covid-19 Pasca-Corona Punah seakan mengingatkan bahwa ada pekerjaan rumah bersama yang masih harus diselesaikan.
Dalam tulisan itu ia mengatakan bahwa seiring tutupnya bangsal-bangsal Covid-19 Mereka yang berstatus sebagai relawan otomatis kembali ke status semula.
"Berat jika saya kembali menyebutnya sebagai (semoga saja tidak) 'pengangguran'. Lantaran memang sulit cari kerja dengan peghasilan layak," tulisnya.
Pembahasan mengenai nasib relawan Covid-19 ini pun menjadi salah konten menarik perhatian pembaca.
Selain itu, ada juga tentang orang kashmir yang mengalami terorisme lintas batas, alasan mahasiswa farmasi perlu mempelajari distribusi obat, hingga kekalahan Manchester United yang turut mempertaruhkan nasib sang arsitek Ole Gunnar Solskjaer.
Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana:
Nasib Relawan Covid-19 Pasca-Corona Punah
Betapa bangga dan bahagianya melihat orang-orang berlalu-lalang seperti sedia kala. Tiga hari terakhir saya tengok update status Covid-19 di negeri +62 sudah tidak ada lagi wilayah yang berstatus Zona Merah.
Di sisi lain, hampir dua tahun sudah para perawat yang bersusah-payah melabuhkan diri dan kompetensinya guna mencari kerja, harus memutar otak lagi.
Lalu, akan ke manakah mereka setelah ini? (Baca selengkapnya)
Tujuh Puluh Empat Tahun Berlalu, Orang Kashmir Masih Mengalami Terorisme Lintas Batas
Tepatnya, 74 tahun yang lalu pada hari ini 22 Oktober 1947, ribuan suku Pashtun dari Pakistan, negara yang baru berdiri, menyerang sebuah wilayah kerajaan (Princely State) berdiri sendiri bernama Jammu dan Kashmir (J&K), yang saat itu bukan bagian dari India.
Suku ini dilatih dan dipersenjatai oleh militer Pakistan, menurut Brigjen Angkatan Darat Pakistan Akbar Khan, yang memainkan peran sentral dalam invasi ini.
Tujuan utama dari invasi ini, yang juga dikenal sebagai "Operasi Gulmarg" adalah untuk menduduki dan menggulingkan penguasa Hindu Rajah Hari Singh. (Baca selengkapnya)
Mengapa Mahasiswa Farmasi Perlu Mempelajari Distribusi Obat?
Area apoteker dalam bidang industri contohnya adalah Pengawasan Mutu (Quality Control), dan Pemastian Mutu (Quality Assurance). Atau kalau tidak berminat di area teknis, menjadi seorang sales/marketing atau seorang regulatory pun bisa.
Dan jika memiliki minat dalam bidang akademik, seorang apoteker juga dapat berkontribusi sebagai tenaga pendidik seperti guru, dosen, atau peneliti.
Nah sebagai bekal untuk terjun dalam ketiga bidang tersebut di atas, seorang mahasiswa dalam program perkuliahan profesi apoteker, akan mengikuti perkuliahan secara teori maupun program Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). (Baca selengkapnya)
Mo Salah: Aktor Utama Kehancuran MU, Tenggelamkan Pamor Ronaldo dan Ole Dipecat?
Dengan hasil memalukan kalah dari klub rival Liverpool, dengan skor telak 0-5 di markas Stadion Old Trafford, akankah manajemen MU tetap mempertahankan Ole atau akan memecatnya.
Tentu ini bukan perkara mudah bagi manajemen MU untuk memutuskan masalah ini, karena sebelumnya Ronaldo menyatakan bahwa para pemain MU ada di belakang Ole dan mendukung penuh hasil kinerja dari pelatih. (Baca selengkapnya)
Faktor Pembeda dalam Kemenangan Besar Liverpool atas Setan Merah
Rencana Jurgen Klopp berjalan lancar di Old Trafford. Lini serang dipercayakan kepada Diego Jota, R. Firmino dan M. Salah.
Sementara itu, S. Mane berada di bangku cadangan. Rupanya, Klopp lebih memilih Jota yang lebih efektif dalam melihat ruang kosong di lini depan. Rencana ini berjalan sukses. Diego Jota menjadi salah satu pencetak gol Liverpool. (Baca selengkapnya)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI