Ulang Tahun Ke-13 Kompasiana hingga Menyambut Era Disrupsi

Bermula sebagai "Journalist Blog Network" bagi seluruh karyawan Kompas Gramedia, kini setelah 13 tahun Kompasiana berdiri sudah menjadi etalase untuk beragam karya.

Pada 22 Oktober 2008, untuk kali pertama, Kompasiana membuka akses menulis untuk publik.

Dari sanalah kemudian terjalinlah interaksi antarpengguna, antara penulis dan pembaca.

Sepanjang 13 tahun ini, bagaimana Kompasiana bisa hadir dan bertahan dalam satu fase hidupmu?

Selain pembahasan mengenai perayaan 13 tahun Kompasiana, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya: dari literasi digital hingga prosedur untuk perjalanan udara.

1. Selamat Ulang Tahun Kompasiana! Kukira Muara, Ternyata Samudera

Ilustrasi menulis. (Foto oleh Marko Klaric dari Pexels)

Kompasiana bukan lagi tempat untuk belajar merenangi, tapi juga memaksaku belajar untuk merenungi.

Kompasiana menjadi jembatan, tak hanya sebagai ajang pertemuan rasa dan pertikaian kata dalam tulisan. (Baca selengkapnya) 

2. Literasi Digital Menyambut Era Disrupsi

Ilustrasi Era Disrupsi (sumber: shutterstock via kompas.com)

Di Indonesia disrupsi teknologi digital berdampak pada hampir seluruh sektor kehidupan manusia.

Akan tetapi, semakin berkembangnya itu, semestinya media juga memiliki peranan yang penting dalam pembelajarannya. (Baca selengkapnya)

3. Cintaku di Rumah Susun dan Budaya Bertetangga yang Terkikis

Ilustrasi hunian vertikal | dok. Shutterstock via kompas.com

Meski hunian vertikal sebetulnya bukan hal baru, tetapi kita masih saja sulit untuk beradaptasi bagaimana mesti hidup bersosial di sana.

Hunian vertikal membuat budaya bertetangga tidak terkikis. Ini menjadi salah satu PR bagi masyarakat kota kita saat ini. (Baca selengkapnya)

4. Prosedur yang Mesti Diikuti Jika Ingin Naik Pesawat

Ilustrasi: Sejumlah penumpang pesawat yang baru saja mendarat di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang. (Foto: KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL)

Saat penurunan kasus covid-19, kita kini punya alasan untuk bepergian menggunakan pesawat walau bukan untuk berlibur, tetapi bekerja.

Kompasianer Sri Wardani berbagi pengalamannya apa saja yang jadi prosedur ketika hendak bepergian yang diperlukan. (Baca selengkapnya)

5. Jojo Tantang Momota, Fajri Calon Juara, 6 Wakil Indonesia ke Perempat Final Denmark Open

Jonatan Christie akan menghadapi Kento Momota di perempat final Denmark Open 2021, Jumat (22/10)/Foto: BadmintonPhoto/Yves Lacroix

Peluang wakil Indonesia untuk meraih gelar di Denmark Open 2021 masih terbuka lebar. Setidaknya untuk empat nomor, yakni tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. (Baca selengkapnya)