Tragedi Bintaro I, kecelakaan kereta dahsyat yang terjadi pada 19 Oktober 1987, 34 tahun lalu.
Pada kejadian tersebut, mengakibatkan seluruh badan lokomotif BB-303 16 "masuk" dan "ditelan" oleh gerbong KB3-65 601.
Peristiwa kecelakaan terjadi saat ada kesalahpahaman dari Kepala Stasiun Serpong yang memberangkatkan KA 225 yang langsung berangkat menuju Sudimara tanpa mengecek kondisi stasiun.
Selain pembahasan mengenai tragedi kecelakaan kereta di Bintaro 34 tahun lalu, masih ada konten terpopuler dan menarik di Kompasiana.
1. 34 Tahun Tragedi Bintaro I, Pelajaran Berharga Perkeretaapian Indonesia
Kecelakaan Kereta Api di Bintaro disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, pada dasarnya hal ini disebabkan karena adanya komunikasi yang salah.
Akibat dari tidak dilakukannya prosedur tersebut, masinis mengira isyarat selompret yang diberikan oleh petugas langsir merupakan isyarat keberangkatan.
Pada akhirnya, masinis menjalankan KA 225 menuju ke Stasiun Kebayoran. (Baca selengkapnya)
2. Penelitian Arkeologi Bawah Air Sulit dan Mahal
Di perairan Nusantara banyak kapal karam atau tenggelam. Bahkan ada yang membawa muatan berharga. Peneltian arkeologi bawah air, pada akhirnya akan terkendala dana. (Baca selengkapnya)
3. Jabatan Mulia namun Tak Diminati
Seiring perkembangan zaman, yang jadi ketua RT pun tidak selalu tokoh warga yang berusia senja.
Tokoh-tokoh muda banyak yang tampil menjadi pemimpin di lingkungan RT. Warga yang berusia empat puluhan bersedia dipilih.
Seorang teman bahkan dipercaya mengemban amanat sebagai ketua RT di akhir usia dua puluhan. (Baca selengkapnya)
4. Perhatikan Pola Makan, Mungkin Alergi Penyebab Jerawat Menetap!
Makanan dapat memengaruhi kesehatan kulit seseorang dan berikut makanan yang harus dihindari untuk mencegah datangnya jerawat. (Baca selengkapnya)
5. Saraf Cermin Super Aktif Dimiliki Orang yang Tidak Suka Film Horor dan Kekerasan
Masih terbayang setiap adegan dalam film padahal nonton filmnya sudah lama? Apakah mungkin Anda termasuk highly sensitive person? (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H