Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rambut Rontok Pascasembuh Covid-19 hingga Ampas Kopi untuk Pupuk Alami

29 September 2021   04:22 Diperbarui: 29 September 2021   04:25 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasien mengalami rambut rontok karena Covid-19, infeksi virus corona. (sumber: SHUTTERSTOCK/Nalada Nagawasuttama via kompas.com)

Usai sembuh dari Covid-19 tidak serta-merta pulih sepenuhnya. Ada persoalan lain yang dialami, yakni kerontokan rambut.

Kompasianer H. H. Sunliensyar membagikan pengalamannya terkait hal tersebut. Menurutnya, usai sembuh dari Covid-19 ia mengalami kerontokan rambut hebat.

Pengalaman yang ia bagikan itu pun menjadi salah konten yang menarik perhatian pembaca.

Selain itu ada juga ihwal PNS bolos kerja, salah kaprah pendidikan yang terjadi di sekolah, hingga limbah rumah tangga untuk pupuk alami.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana:

Pengalaman Pribadi, Rambut Rontok Pasca Sembuh dari Covid-19

Ilustrasi pasien mengalami rambut rontok karena Covid-19, infeksi virus corona. (sumber: SHUTTERSTOCK/Nalada Nagawasuttama via kompas.com)
Ilustrasi pasien mengalami rambut rontok karena Covid-19, infeksi virus corona. (sumber: SHUTTERSTOCK/Nalada Nagawasuttama via kompas.com)

Telogen Effluvium adalah kerontokan rambut dalam lebih dari 100 helai per hari yang terjadi secara tiba-tiba.

Sedikit berbeda dari penderita Covid-19, gejala telogen effluvium muncul lebih awal setelah seseorang dinyatakan sembuh. Biasanya hanya sekitar 3 minggu hingga 1,5 bulan setelahnya. (Baca selengkapnya)

Mengurai PNS Bolos Kerja dari Peribahasa "Besar Pasak daripada Tiang"

Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN)(CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com)
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN)(CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com)

Perjalanan PNS tak seindah dan linear dengan sikap masyarakat yang memberikan dambaan dan simbol kebanggaan.

Hal ini disebabkan oleh sikap dan perilaku PNS yang kontraproduktif dengan kehendak indah masyarakat, salah satunya adalah "bolos kerja." (Baca selengkapnya)

Menyoroti Salah Kaprah Pendidikan yang Terjadi di Sekolah

ilustrasi siswa di sekolah | Sumber: Pexels/ Agung Pandit Wiguna
ilustrasi siswa di sekolah | Sumber: Pexels/ Agung Pandit Wiguna

Saat ini perlu kita kritisi, proses pendidikan yang seharusnya holistik, relevan dengan kehidupan si pembelajar, dan berjalan dua arah, apakah masih lurus terjadi? Atau ada hal-hal menyimpang yang semakin hari makin dianggap biasa saja? (Baca selengkapnya)

"Time Study", Merancang Penjadwalan Produksi dan Jalannya Operasional Bisnis

Ilustrasi tepat waktu. (sumber: freepik.com/ lifeforstock via kompas.com)
Ilustrasi tepat waktu. (sumber: freepik.com/ lifeforstock via kompas.com)

Time study memiliki fungsi utama untuk mengkaji durasi waktu suatu proses dari awal sampai dengan selesai.

Hasil dari time study ini nantinya akan dijadikan sebagai landasan dalam mengestimasi waktu pengerjaan dari suatu permintaan. (Baca selengkapnya)

Ampas Kopi, Limbah Rumah Tangga untuk Pupuk Alami

ilustrasi ampas kopi. (Sumber foto www.kompas.com)
ilustrasi ampas kopi. (Sumber foto www.kompas.com)

Ampas kopi ini mempunyai banyak manfaat. Di antaranya bisa dijadikan pupuk kompos yang dapat menyuburkan tanaman.

Ampas kopi tidak perlu dicuci karena kandungan didalam kopi akan hilang, cukup dikeringkan dan bubuk keringnya ditaburkan pada tanaman. (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun