Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berburu Elektabilitas, Pemural Diuber

20 Agustus 2021   05:14 Diperbarui: 20 Agustus 2021   07:10 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho politisi menuju pilpres 2024 (bukan aksi iklan politisi, hanya sekadar contoh, foto dari kumparan.com)

Jika baliho wajah politikus ramai menghiasi jalan-jalan di negeri ini demi elektabilitas, beda nasibnya dengan mural: Para pembuatnya ramai-ramai diburu aparat.

Pembahasan mengenai baliho dan mural menjadi topik menarik dan populer yang menarik perhatian pembaca.

Berikut konten-konten menarik dan populer seputar baliho dan mural di Kompasiana:

Mural, Sebuah Karya Seni atau Vandal?

salah satu mural yang sering digunakan untuk berswafoto di Solo | dok. ayu diahastuti
salah satu mural yang sering digunakan untuk berswafoto di Solo | dok. ayu diahastuti
Perbedaan antara mural dan grafiti bukan hanya terletak pada bentuk visualisasinya. Meski menggunakan media yang sama, grafiti dan mural membutuhkan izin dari pemilik media gambar.

Keunikan dari street art berupa grafiti dan mural adalah pesan yang ada di dalam karya tersebut biasanya hanya dapat dipahami oleh pembuat.

Bila grafiti merupakan sarana komunikasi untuk mengekspresikan diri dengan menonjolkan eksistensi diri.

Sementara itu, mural merupakan instrumen untuk memberikan kritik, masukan, dan sebagai sarana untuk mengungkapkan pendapat. (Baca selengkapnya)

Melihat Peran Seni Mural dan Grafiti dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Karya seni mural dan grafiti menjadi alat perjuangan (Nederlands Fotomuseum)
Karya seni mural dan grafiti menjadi alat perjuangan (Nederlands Fotomuseum)

Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran seniman dan karya seni rupa mereka, mulai dari poster hingga mural dan grafiti.

Lewat coretan kata-kata atau gambar patriotik di tembok-tembok jalanan, mereka menggugah semangat perjuangan dan nasionalisme rakyat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun