Dukungan orang-orang sekitar kita saat menjalani isolasi mandiri (isoman) itu jadi suatu hal penting.
Bukan lagi soal bagaimana cepat membaik, tapi lebih dari itu: mereka yang menjalani isoman tadi merasa tidak sendirian --apalagi dikucilkan.
Oleh karena itu, sepanjang ada yang menjalani isoman di sekitar kita, tidak heran jika banyak tetangga yang memberi dukungan dengan memberikan makanan hingga vitamin.
Bantuan seperti itu akan sangat menguatkan sebagai bangsa yang terus menjaga persatuan dan saling gotong royong.
Selain cerita mengenai catatan isoman, masih ada konten terpopuler dan menarik lainya seperti PPKM yang diperpanjang hingga buku yang bisa menghindarkanmu dari overthinking.
1. Diari Isoman 3: Serbuan Paket di Pagar Rumah
Kepedulian warga terhadap sesama menjadi penolong yang besar maknanya. Pasien isolasi mandiri pun tak merasa sendiri.
Adakah pengalaman berkesan dari Kompasianer atau tetatangga, bila pernah menjalani isoman? (Baca selengkapnya)
2. PPKM Diperpanjang, Makan 20 Menit di Warteg? Ini Pengalaman Saya
Ada yang sudah mencoba makan di warteg maupun tempat makan lain dan menghitung berapa lama waktu yang dihabiskan? 20 Menit?
Berikut pengalaman dari Kompasianer Tety Polmasari mencoba itu. (Baca selengkapnya)
3. Buku-buku yang Bisa Meredakan "Overthinking" Bila Dibaca Serius
Apakah iya Anda rela meninggalkan kemanusiaan anda karena overthinking? Berhentilah menjadi tidak manusiawi. Overthinking adalah bagian kemanusian.
Berikut rekomendasi buku-bukunya agar terhidar dari overthingking. (Baca selengkapnya)
4. Masa Pensiun Justru Dinanti, Kini Malah Menikmati dengan Riang Hati
Tak mengalami sidrom, justru masa pensiun sangat dinanti, kini malah menikmatinya dengan senang hati. Apa resepnya, baca selengkapnya di sini.
5. Siapa yang Mengobarkan Perang Proksi di Afghanistan?
Afghanistan yang miskin menghadapi banyak masalah mulai dari terorisme, kemiskinan, buta huruf, pengangguran dan kecanduan narkoba.
Dari segi jumlah, pasukan Taliban tidak sebanding dengan pasukan pemerintah Afghanistan. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H