Keduanya memang sudah berjuang hingga titik penghabisan. Di usia yang tak muda lagi, mereka masih mampu melangkah hingga semi final, sesuatu yang tak terjadi di sektor ini di Rio empat tahun lalu.
Kegagalan di Tokyo tentu memberi Indonesia banyak pelajaran. Kita pun percaya tim pelatih jauh lebih paham bagaimana memaknai kegagalan itu secara positif untuk menghadapi Olimpiade empat tahun mendatang di Paris, Prancis. (Baca selengkapnya)
Keajaiban "Serve" dan "Cium Tangan" Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Faktor teknis kemenangan Greysia Polii/Apri Rahayu terlihat berbeda dari seperti yang biasa kita saksikan, artinya ada suatu perkembangan yang sangat signifikan pada pasangan ini.
Mungkin sudah lebih banyak faktor kemenangan lain yang telah ditulis oleh rekan-rekan spesial bulutangkis kompasiana, namun jangan lupa pula faktor 'cium tangan' Apriyani Rahayu  kepada 'kakak'
Greysia Polii juga merupakan kekuatan dahsyat yang hanya menjadi milik khas mereka berdua. (Baca selengkapnya)
Media Asing Soroti Aksi Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di Final Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020
Saat pertandingan sedang berlangsung, Greysia terlihat mengalami masalah pada raketnya, sadar akan hal itu, ia pun dengan berlari ke pinggir lapangan untuk mengganti raketnya.
Kejadian tersebut berlangsung hanya dalam hitungan detik. Hebatnya lagi, saat Greysia menuju pinggir lapangan, pertandingan masih berlanjut dan Apriyani dengan sigap meladeni permainan dua wakil Tiongkok tersebut. Aksi tersebut disaksikan berjuta pasang mata.
Kejadian itu menimbulkan decak kagum para penonton. Hal senada pun disampaikan oleh salah satu media pemberitaan asal Prancis, Eurosport. Mereka memuji penampilan luar biasa pasangan ganda putri Indonesia. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H