Sulitnya beradaptasi dengan tempat baru, seperti di kantor, membuat banyak orang --apalagi fresh graduate-- bingung dalam bersikap.
Entah itu dari tata krama hingga norma-norma yang berlaku di tempat baru tersebut, biasanya membuat malu-malu.
Namun, sadar atau tidak, di antara sekelumit adaptasi yang dilakukan, ada senioritas yang tidak banyak karyawan baru ketahui.
Karena sudah senior, maka sepatutnya lebih bijaksana dalam menyikapi segala hal, termasuk urusan pekerjaan. Akan tetapi, ada saja, mereka yang terus ingin diikuti dan patuhi kepada junior.
Selain konten seputar dunia kerja, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya pada Minggu (1/8) di Kompasiana: dari risiko membeli rumah hingga penyesalan tak memasang wifi.
1. Maaf Senior, Tidak Ada Lagi Zona Nyaman
Tidak ada lagi zona nyaman bagi senior atau junior. Semua bekerja sekaligus berkompetisi untuk menjadi yang terbaik di kantor.
Ajakan keluar dari zona nyaman itu, mudah diterapkan untuk staf yang muda-muda, staf milenial. Tapi kalau untuk senior, maka membutuhkan pendekatan yang berbeda. (Baca selengkapnya)
2. Cetak Kartu Keluarga Termutakhir Cukup dari Rumah Saja!
Mengurus data kependudukan tak perlu lagi antre panjang. Cukup dari rumah, pelayanan ramah, hatipun sumringah. (Baca selengkapnya)
3. Kenali 5 Risiko Membeli Rumah, Nomor 2 Sering Diabaikan!
Bisa dibayangkan seandainya sudah sekian tahun berkeluarga belum memiliki rumah. Ribet dengan urusan kontrakan. Bahkan sering menemui masalah saat mencari dan pindah kontrakan.
Kelima risiko membeli rumah ini perlu dipahami agar hati senang dan tenang menempati rumah yang sah milik sendiri. (Baca selengkapnya)
4. Alasan dan Penyesalan Tak Pasang WiFi, tapi Setia Beli Paket Data Internet
Apakah kamu mengalami kendala saat menggunakan WiFi di rumah? Jika iya, mengapa tidak beralih ke paket data internet untuk smartphone saja? (Baca selengkapnya)
5. Setelah 29 Tahun, Ganda Putri Indonesia ke Final Bulu Tangkis Olimpiade
Setelah menunggu 29 tahun, ganda putri Indonesia akhirnya tampil di final bulutangkis Olimpiade. Pencetak sejarah itu Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Satu pertandingan lagi! (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H