Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Melanjutkan Hidup sebagai Penyintas Covid-19 hingga Memahami "Positive Vibes Only"

29 Juli 2021   04:41 Diperbarui: 29 Juli 2021   04:41 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masker medis. (Diolah Kompasiana daru sumber gambar: Pexels) 

Bahan-bahan dibutuhkan adalah batang serai, lengkuas Thailand, cabe hijau dan merah, dan buah pete dan pare.

Kemudian iris terong hingga menjadi dua atau empat bagian, lengkuas Thailand diiris menjadi beberapa bagian, batang serai dipotong dan belah menjadi beberapa bagian.

Lalu masaklah satu liter air sampai mendidih dan masukkan buah terong, batang serai, dan lengkuas Thailand ke dalam air disusul satu buah pare yang tidak dipotong, diikuti dengan tiga cabe hijau dan satu cabe merah tanpa dipotong serta jeruk nipis satu buah dibelah dua.

Semuanya direbus hingga benar-benar matang. Tak ketinggalan masukkan garam dua sendok kecil ditambah sedikit jintan. (Baca selengkapnya)

"Kingdom: Ashin of the North", Episode Spesial yang Sayang untuk Dilewatkan!

Poster episode spesial Kingdom: Ashin of the North. | Netflix
Poster episode spesial Kingdom: Ashin of the North. | Netflix

Kingdom: Ashin of the North merupakan proses pematangan latar belakang Ashin dengan mencampurkan sisi kejam manusia.

Kingdom: Ashin of the North diharapkan dapat menjawab pertanyaan penggemar perihal mengapa Kerajaan Joseon bisa mengetahui soal tanaman pembangkit yang dapat membangkitkan orang mati menjadi monster yang haus darah manusia. (Baca selengkapnya)

Merajut Kesehatan Mental Tanpa "Positive Vibes Only"

ilustrasi berprasangka baik. (sumber: unsplash.com/@nate_dumlao)
ilustrasi berprasangka baik. (sumber: unsplash.com/@nate_dumlao)

Sadarkah kita bahwa ucapan tersebut akan membuat lawan bicara kita yang sedang berduka menyangkali semua emosi yang sedang dirasakannya.

Sehingga orang tersebut akan merasa bahwa emosinya invalid. Ia tidak berduka. Padahal faktanya ia sedang berduka. (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun