Kompasianer Wijatnika Ika membagikan pengalaman terakhitnya bagaimana ia berjuang dan melanjutkan hidup sebagai penyintas Covid-19 dengan gagal ginjal.
Mulanya pada 17 Juni 2021 pagi dia terbangun dengan wajah bengkak. Dia merasa melihat monster di cermin. Syok bukan main, diungkapkannya.
Keadaan belum membaik tiga hari kemudian. Pada 20 Juni 2021 dia demam tinggi, sesak napas, batuk-batuk, gatal-gatal di seluruh tubuh, dan sangat tidak berselera makan.
21 Juni 2021 adalah horor yang lain. Kali ini keluhannya ditambah dengan bengkak di kedua kaki. Bengkak ini menjadi parah jika aku beraktivitas seperti berjalan kaki atau mandi.
"Rasanya remuk redam tubuhku dan aku hanya bisa meringis menahan sakit. Aku tidak bisa makan, maka aku membeli 2 kg ubi cilembu dan merebusnya satu per satu agar bisa makan. Aku pun tidak punya antibiotik atau obat penurun panas. Yang ada hanya vitamin C. Kumakan vitamin C itu, berharap kondisiku membaik," tulisnya.
"Hari-hari tidak membaik dan aku merasa semakin kesulitan bergerak. Aku hanya berbaring atau selonjoran di ranjang. Semua upaya yang kulakukan untuk menyembuhkan bengkak sia-sia," lanjutnya.
Kisah Kompasianer Wijatnika Ika pun turut mengundang perhatian pembaca.
Selain itu ada juga pembahasan mengenai menjaga lansia agara tetap sehat selama pandemi Covid-19, masakan wandu ala Flores, menjaga lansia agar tetap sehat hingga kesehatan mental tanpa positive vibes only.
Berikut konten-konten populer dan menarik di Kompasiana yang sudah dirangkum:
Sebagai Penyintas Covid-19 dengan Gagal Ginjal, Begini Caraku Melanjutkan Hidup