Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Toxic Parent Nyata Adanya hingga Risiko di Balik "Kidfluencer"

24 Juli 2021   05:49 Diperbarui: 24 Juli 2021   07:47 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toxic parent atau orangtua yang toksik alias beracun memang nyata adanya.

Setidaknya begitu pengalaman yang ditulis oleh Kompasianer Ari Pratiwi yang juga seorang psikolog anak dan keluarga.

Berdasarkan ceritanya, dia sering dapat klien remaja menuju dewasa awal dengan masalah yang cukup rumit.

Awalnya mereka datang dengan keluhan tidak bisa tidur, merasa kesepian, merasa ada yang tidak nyaman tapi entah apa yang membuat tak nyaman, berlanjut ke perasaan kesepian di tengah keramaian, keinginan menyakiti diri sendiri hingga pemikiran bunuh diri.

Usut punya usut, diceritakannya, setelah ngobrol ke sana ke mari, hampir seluruhnya berpangkal dari keluarga. Yang paling "standar" kuliah di jurusan yang diinginkan orangtua, bukan keinginannya sendiri.

Selain mengenai toxic parent ada juga pembahasan mengenai pertanyaan-pertanyaan yang mesti ditanyakan kepada pasangan sebelum memutuskan untuk menikah, pengalaman menanam strawberry, pedagang asongan yang jadi juara NBA hingga risiko di balik popularitas menjadi "kidfluencer".

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana yang sudah dirangkum:

Toxic Parent: This is Real!

Toxic person atau indvidu beracun adalah seseorang yang meracuni hidup orang lain, tidak suportif, tidak senang ketika orang lain sukses dan justru berharap kegagalan orang lain.

Individu yang dianggap beracun ini bisapacar, pasangan, teman bahkan orangtua.

Toxic parent terkadang tidak bisa dideteksi oleh orang luar karena penampakan orangtua dan keluarga ini bisa saja tampak baik-baik. (Baca selengkapnya)

Tanyakan 7 Hal Berikut kepada Pasangan Sebelum Pesta Pernikahan Berlangsung!

Dengan siapa kita menikah tidak masalah, semua memiliki cerita.

Namun, sebelum merenda cerita lebih indah, Jordan Bissell menuliskan beberapa hal yang perlu dibicarakan dengan calon pasangan sebelum menikah. Apa saja? (Baca selengkapnya)

Inilah Pengalaman Saya Menanam Strawberry di Jakarta

Ketika musim panen tiba, hamparan padi itu akan berubah warna menjadi kuning keemasan dengan bulir-bulirnya yang penuh berisi.

Bila sore tiba, saya dan kakak saya akan berjalan-jalan ke pematang sawah mencari buah ceplukan. Rasanya manis dan enak sekali. Semua itu menjadi kenangan indah hingga hari ini. (Baca selengkapnya)

Kisah Inspiratif Giannis Antetokounmpo, Pedagang Asongan yang Jadi Juara NBA

Itulah misteri kehidupan. Siapa yang pernah tahu, anak imigran miskin Nigeria yang pernah menjadi pedagang asongan di jalanan kecil Athena di Yunani sana, dielu-elukan ribuan fans Milwaukee Bucks di dalam dan diluar Fiserv Forum yang megah di Amerika Serikat.

Namanya Giannis Antetokounmpo, MVP dan Juara NBA 2020/2021. (Baca selengkapnya)

Memahami Risiko di Balik Popularitas "Kidfluencer"

Kita pasti familiar dengan anak-anak yang wara-wiri menghiasi layar kaca. Ada yang berakting dalam sinetron, film, menjadi bintang iklan, menyanyi, dan membawakan acara anak-anak.

Namun di balik penghasilan fantastis dan popularitas yang berhasil diraup ini, para kidfluencers rentan terhadap beberapa risiko. (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun