Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menikah dengan WNA? Beda Kota Saja Sudah Pusing!

22 Juli 2021   02:28 Diperbarui: 22 Juli 2021   02:37 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Urusan jodoh memang ada di tangan Tuhan. Kita hanya bisa merencanakan. Tapi bagaimana jodohnya adalah seorang warga negara asing?

Memiliki hubungan dengan pasangan yang berbeda negara memang punya tantangan dan dinamika tersendiri. Tantangan tersebut mulai dari bahasa, budaya, hingga tabiat masing-masing.

Belum lagi berbicara perbedaan waktu dan jarak yang membuat rintangan hubungan kian diuji.

Lagipula, bukankah memiliki hubungan dengan beda kota saja sudah bikin pusing?

Tapi, aku terlanjut sayang dan serius sama dia, gimana dong?

Nah, berikut ini konten-konten menarik dan populer di Kompasiana terkait menjalin hubungan dengan beda warga negara:

Inilah 5 Resep Bahagia Menikah dengan WNA

Menikah dengan warga negara asing ada resep tersendiri. Pertama adalah sabar dan fokus pada sisi baik pasangan.

Setiap hubungan ada pasang surutnya. Hubungan pernikahan memiliki pasang surut yang lebih intens.

Thomas Jefferson mengingatkan kita untuk menghitung sampai sepuluh jika sedang marah. Tingkat kesabaran bertambah seiring dengan latihan. (Baca selengkapnya)

Pikirkan Beberapa Hal Berikut Ini Jika Anda Ingin Menikah dengan Seorang WNA

Perkawinan sejatinya untuk membentuk keluarga yang bahagia serta untuk melanjutkan keturunan. Tidak akan pusing apabila kita menikah dengan sesama orang Indonesia, maka sudah bisa dipastikan anak tersebut menjadi WNI.

Lantas bagaimana jika perkawinan yang terjadi adalah perkawinan campuran, bagaimana kedudukan seorang anak? (Baca selengkapnya)

Perhatikan Tujuan Jangka Panjang Ketika Menjalin Asmara dengan WNA

Jika serius untuk menikah, diskusikan baik-baik dengan keluarga. Perbedaan suku, ras, agama, dan sosial budaya itu wajar adanya. Bicarakan setiap perbedaan itu agar orangtua memahami posisi kalian berdua.

Berbagai pertanyaan akan Anda hadapi seputar: Apakah dia nanti akan ikut agamamu? Bagaimana ibadah kalian berdua? Anak kamu nanti agamanya apa? Apakah kamu masih menjalani kebiasaan ini dan itu? Dan pertanyaan lain seputar bagaimana kalian mengatasi perbedaan tersebut. (Baca selengkapnya)

Hati-hati Bila Hubungan Diawali dengan Kekaguman yang Berlebihan

Cinta pada pandangan pertama, kalau itu memang ada, sebetulnya hanya semacam hallo effect. Termasuk juga dalam hal ini, pandangan pertama yang lebih terbatas seperti baru berkenalan melalui media sosial.

Tentang bagaimana karakter seseorang, terlalu dini bila ditebak dari wajah atau  penampilan. Meskipun tak bisa disangkal, kesan pertama bahwa seseorang itu judes, sombong, ramah, atau pendiam, bisa saja terlihat dari penampilan fisik.

Tapi, kesan pertama itu masih butuh pendalaman. (Baca selengkapnya)

Jangankan Hubungan Beda Negara, Beda Kota Saja Sudah Penuh dengan Tantangan

Mengapa menjalani hubungan beda kota bisa terasa berat dan penuh dengan tantangan? Ada beberapa alasan yang bisa dijabarkan sebagai berikut ini

Pertama, masalah dengan masing-masing keluarga. Masalah pertama yang biasanya muncul adalah dari keluarga masing-masing. Yaitu masing-masing keluarga berharap salah satu di antara kami mengalah. (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun