Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Usia 25 Tahun Tahu Gelar Sarjana Tidak Penting, Bagaimana Keluar dari Zona Nyaman?

20 Mei 2021   04:27 Diperbarui: 21 Mei 2021   16:07 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ide menulis. Sumber: rawpixel via pxhere.com

Tiga Hal yang Memicu Ide Menulis

Ilustrasi ide menulis. Sumber: rawpixel via pxhere.com
Ilustrasi ide menulis. Sumber: rawpixel via pxhere.com

Kompasianer Bambang Trim berpendapat bahwa ada tiga hal pemicu ide menulis. Pertama, adalah peristiwa. Setiap hari, bahkan setiap detik, menit, atau jam terjadi sebuah peristiwa, baik yang dekat dengan kehidupan kita maupun yang jauh. Kita mungkin terpicu oleh suatu peristiwa seperti yang terjadi di negeri ini atau di negeri Timur Tengah.

Pemicu ide yang kedua adalah fenomena. Berbeda dengan peristiwa, fenomena terjadi secara berangsur-angsur yang juga kadang merupakan dampak dari suatu peristiwa. (Baca selengkapnya)

Cash on Delivery, Versi Marketplace Vs Versi Perorangan

Ilustrasi COD atau Cash On Delivery. Foto oleh Gustavo Fring via Pexels.com
Ilustrasi COD atau Cash On Delivery. Foto oleh Gustavo Fring via Pexels.com

Sebelum era marketplace, menurut dia, sebuah forum kasak-kusuk adalah gudangnya pembelian lewat COD. Dengan toko yang dikelola akun perorangan, mekanisme COD sedikit berbeda dengan COD di marketplace seperti sekarang ini.

COD versi perorangan ini berarti mempertemukan antara calon pembeli dan penjual secara langsung di suatu tempat. Calon pembeli melihat langsung keadaan barang yang akan dibelinya, dan secara tunai langsung membayar ketika barang yang ia lihat cocok.

Di marketplace, dikatakannya, pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung. Mekanismenya, setelah pembeli memilih barang yang diinginkan, pembeli akan dikirimi barang oleh penjual melalui kurir.

Di sini kurir hanya berfungsi mengantarkan dan meminta uang pembayaran, bukan sebagai perwakilan dari penjual.  (Baca selengkapnya)

Mengenal Deportivo Palestino, "Timnas Palestina Ke-2" dari Chili, Amerika Latin

Kesebelasan Deportivo Palestino. Foto: Akun Facebook Official Club Deportivo Palestino
Kesebelasan Deportivo Palestino. Foto: Akun Facebook Official Club Deportivo Palestino

Nama klub sepakbola Deportivo Palestino sepertinya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, termasuk para penikmat sepak bola.

Namanya jelas kalah familiar jika dibandingkan dengan Deportivo de La Coruna atau Deportivo Alaves, dua klub yang sama-sama bernama depan Deportivo dari negeri matador, Spanyol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun